Krakatau Steel Tekan Rugi 28,42% hingga Kuartal III/2016
A
A
A
JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) hingga akhir September 2016 berhasil menekan rugi bersih hingga 28,42%. Peningkatan volume penjualan berimbas terhadap kinerja keuangan.
Direktur Keuangan Krakatau Steel, Tambok P Setyawati menjelaskan, peningkatan volume penjualan berimbas terhadap kinerja keuangan. Laba kotor perseroan hingga kuartal III/2016 tercatat sebesar USD138 juta naik signifikan dibanding periode sama tahun lalu, di mana KRAS masih mencatat rugi kotor USD20,89 juta.
Begitu juga dengan laba operasi perseroan yang tercatat sebesar USD28,8 juta meningkat dibanding kondisi periode sama tahun lalu, di mana masih mencatat rugi operasional sebesar USD118,34 juta. Perbaikan laba operasional tersebut membuat EBITDA meningkat menjadi positif USD96,92 juta dari sebelumnya negatif USD69,19 juta.
"Ke depan dengan rencana penurunan harga gas oleh pemerintah dan proyek Blast Furnace serta pembangunan pembangkit listrik yang lebih efisien, penurunan biaya produksi akan mendongkrak pertumbuhan laba kami," katanya di Gedung Krakatau Steel, Gatot Subroto, Jakarta, Senin (31/10/2016).
Perbaikan juga terjadi pada bottom line, rugi bersih Krakatau Steel mengalami penurunan 28,42% dari USD16,24 juta menjadi USD114,70 juta. Sedangkan entitas di kuartal III mulai membukukan laba, ini juga yang membuat rugi perseroan bisa turun signifikan.
"Kami cukup berhasil dalam upaya menurunkan beban pokok penjualan, hal ini terlihat dengan penurunan beban pokok penjualan 16,76% dibandingkan kuartal III/2015," imbuh dia.
Direktur Keuangan Krakatau Steel, Tambok P Setyawati menjelaskan, peningkatan volume penjualan berimbas terhadap kinerja keuangan. Laba kotor perseroan hingga kuartal III/2016 tercatat sebesar USD138 juta naik signifikan dibanding periode sama tahun lalu, di mana KRAS masih mencatat rugi kotor USD20,89 juta.
Begitu juga dengan laba operasi perseroan yang tercatat sebesar USD28,8 juta meningkat dibanding kondisi periode sama tahun lalu, di mana masih mencatat rugi operasional sebesar USD118,34 juta. Perbaikan laba operasional tersebut membuat EBITDA meningkat menjadi positif USD96,92 juta dari sebelumnya negatif USD69,19 juta.
"Ke depan dengan rencana penurunan harga gas oleh pemerintah dan proyek Blast Furnace serta pembangunan pembangkit listrik yang lebih efisien, penurunan biaya produksi akan mendongkrak pertumbuhan laba kami," katanya di Gedung Krakatau Steel, Gatot Subroto, Jakarta, Senin (31/10/2016).
Perbaikan juga terjadi pada bottom line, rugi bersih Krakatau Steel mengalami penurunan 28,42% dari USD16,24 juta menjadi USD114,70 juta. Sedangkan entitas di kuartal III mulai membukukan laba, ini juga yang membuat rugi perseroan bisa turun signifikan.
"Kami cukup berhasil dalam upaya menurunkan beban pokok penjualan, hal ini terlihat dengan penurunan beban pokok penjualan 16,76% dibandingkan kuartal III/2015," imbuh dia.
(izz)