Pemerintah Akan Buka Lapangan Kerja 2 Juta/Tahun
A
A
A
JAKARTA - Menteri PPN atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, masalah pengangguran merupakan tugas negara untuk mengurangi ketimpangan dan kemiskinan. Karena itu, untuk mengatasi hal ini pemerintah akan membuka lapangan kerja hingga dua juta tiap tahun.
(Baca: Pengangguran Jadi Masalah Utama Pembangunan Ekonomi RI)
"Masalah pengangguran tugas negara mengurangi ketimpangan, kemiskinan, membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya dua juta per tahun selama lima tahun. Jadi, 10 juta sampai lima tahun," kata dia di Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Bappenas juga menyatakan bahwa pengangguran merupakan hal penting bagi pemerintah, apalagi menyangkut kepentingan masyarakat. Menurutnya, banyak masyarakat yang tidak memikirkan pekerjaan ketika masih duduk di bangku sekolah dan baru memikirkan pekerjaan setelah lulus sarjana.
"Pengangguran penting, bicara pekerjaan. Manusia biasa ketika sekolah enggak mikir pekerjaan, begitu lulus S1, kita pikir setelah ini lanjut S2 atau bekerja," ujarn.
Bambang mengatakan, dari beberapa pilihan itu masyarakat lebih memilih bekerja setelah mendapat titel Strata-I. Terutama bagi yang sudah masuk usia kerja dan memiliki kemampuan.
"Mayoritas pasti bekerja. Bekerja kebutuhan individu. Terutama yang sudah masuk usia kerja dan memiliki skill kerja," kata dia.
(Baca: Pengangguran Jadi Masalah Utama Pembangunan Ekonomi RI)
"Masalah pengangguran tugas negara mengurangi ketimpangan, kemiskinan, membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya dua juta per tahun selama lima tahun. Jadi, 10 juta sampai lima tahun," kata dia di Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Bappenas juga menyatakan bahwa pengangguran merupakan hal penting bagi pemerintah, apalagi menyangkut kepentingan masyarakat. Menurutnya, banyak masyarakat yang tidak memikirkan pekerjaan ketika masih duduk di bangku sekolah dan baru memikirkan pekerjaan setelah lulus sarjana.
"Pengangguran penting, bicara pekerjaan. Manusia biasa ketika sekolah enggak mikir pekerjaan, begitu lulus S1, kita pikir setelah ini lanjut S2 atau bekerja," ujarn.
Bambang mengatakan, dari beberapa pilihan itu masyarakat lebih memilih bekerja setelah mendapat titel Strata-I. Terutama bagi yang sudah masuk usia kerja dan memiliki kemampuan.
"Mayoritas pasti bekerja. Bekerja kebutuhan individu. Terutama yang sudah masuk usia kerja dan memiliki skill kerja," kata dia.
(izz)