Pengaruhi Capital Inflow, BI Terus Pantau Situasi AS
A
A
A
JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjio mengatakan, BI masih terus memantau posisi arus dana asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow) akibat The Fed tak mengubah suku bunga atau tetap 0,5% serta dampak dari pemilu presiden di Amerika Serikat (AS).
BI masih akan terus memantau hingga pekan depan sampai keputusan akhir pilpres di AS final dan diperoleh nama kandidat calon presiden yang memenangkan pilpres tersebut.
"Terkait pilpres kami lihat minggu depan seperti apa. Memang seminggu terakhir terjadi peningkatan ketidakpastian di pasar global khususnya saham, kami antisipasi," katanya di Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Namun sejauh ini, dampaknya terhadap Indonesia tidak besar bahkan sama sekali tidak ada. Bahkan portfolio inflow juga masih cukup baik hingga menjelang akhir pilpres.
"Tidak ada sama sekali dampaknya. Itu dalam arti portfolio inflow masih masuk, kurs juga kita perhatikan relatif stabil dan cukup baik," imbuh Perry.
BI juaga mengantisipasi dan melihat aliran modal asing bukan hanya melalui portfolio, inflow dari PMA dan juga antisipasi dari repatriasi dana tax amnesty jilid dua.
Seperti diketahui periode pertama tax amnesty, wajib pajak yang catatkan repatriasi sekitar Rp143 triliun. UU tax amnesty menyebutkan bahwa masuknya dana repatriasi dimungkinkan sampai akhir tahun ini.
"Maka perhitungan kami setidaknya Rp100 triliun akan masuk sampai akhir tahun ini. Yang Rp143 triliun sudah masuk sekitar Rp40 triliun. Yang Rp100 triliun itu akan masuk dan kami antisipasi di Desember ini," kata dia.
Sampai saat ini, capital inflow yang masuk sekitar Rp157 triliun dalam bentuk portfolio inflow, dan tidak termasuk PMA. "Saham sekitar Rp37 triliun, sisanya itu obligasi pemerintah," pungkasnya.
BI masih akan terus memantau hingga pekan depan sampai keputusan akhir pilpres di AS final dan diperoleh nama kandidat calon presiden yang memenangkan pilpres tersebut.
"Terkait pilpres kami lihat minggu depan seperti apa. Memang seminggu terakhir terjadi peningkatan ketidakpastian di pasar global khususnya saham, kami antisipasi," katanya di Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Namun sejauh ini, dampaknya terhadap Indonesia tidak besar bahkan sama sekali tidak ada. Bahkan portfolio inflow juga masih cukup baik hingga menjelang akhir pilpres.
"Tidak ada sama sekali dampaknya. Itu dalam arti portfolio inflow masih masuk, kurs juga kita perhatikan relatif stabil dan cukup baik," imbuh Perry.
BI juaga mengantisipasi dan melihat aliran modal asing bukan hanya melalui portfolio, inflow dari PMA dan juga antisipasi dari repatriasi dana tax amnesty jilid dua.
Seperti diketahui periode pertama tax amnesty, wajib pajak yang catatkan repatriasi sekitar Rp143 triliun. UU tax amnesty menyebutkan bahwa masuknya dana repatriasi dimungkinkan sampai akhir tahun ini.
"Maka perhitungan kami setidaknya Rp100 triliun akan masuk sampai akhir tahun ini. Yang Rp143 triliun sudah masuk sekitar Rp40 triliun. Yang Rp100 triliun itu akan masuk dan kami antisipasi di Desember ini," kata dia.
Sampai saat ini, capital inflow yang masuk sekitar Rp157 triliun dalam bentuk portfolio inflow, dan tidak termasuk PMA. "Saham sekitar Rp37 triliun, sisanya itu obligasi pemerintah," pungkasnya.
(izz)