Jelang Demo Besar, IHSG Ditutup Terjun 75,95 Poin
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis (3/11/2016) terjun bebas 75,95 poin atau 1,41% ke level 5.329,50.
Penurunan IHSG sudah terpantau sejak pembukaan, yakni turun 11,51 poin atau 0,21% ke level 5.393,94. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak di range 5.329,50-5.402,05.
Anjloknya IHSG hingga lebih dari 1%, ditengarai karena panic selling menjelang rencana aksi demonstrasi besar-besaran 4 November besok. Meski demikian, Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio tadi pagi mencoba menenangkan dengan mengatakan secara historis, politik tidak pernah mempengaruhi transaksi di bursa.
Dari 420 saham yang diperdagangkan, 237 saham turun, 94 naik, dan 89 tetap. Semua sektor saham berakhir negatif, dengan sektor pertambangan yang tiga hari sebelumnya di zona hijau, memimpin pelemahan sebesar -2,46%, diikuti sektor aneka industri turun 2,04%.
Nilai transaksi saham mencapai Rp7,66 triliun dari 10,09 miliar saham yang diperdagangkan. Adapun transaksi bersih asing Rp110,22 miliar dengan aksi jual asing Rp2,56 triliun berbanding aksi beli asing Rp2,67 triliun.
Sementara itu, pasar Asia berakhir rebound. Melansir CNBC, Kamis (3/11/2016), pulihnya bursa Asia disokong oleh kenaikan harga minyak dunia. Australia ASX 200 naik 0,06% atau 3,39 poin ke 5.225,6, berkat subindeks emas yang naik 3,44% dan subindeks energi yang bertambah 0,72%.
Indeks Korea Selatan Kospi naik 0,39%. Sedangkan bursa China, Shanghai naik 0,88% dan Shenzen bertambah 1,126%. Menguatnya pasar saham China ditopang dari data sektor jasa bulan Oktober yang menguat ke angka 52,4.
Indeks Hong Kong Hang Seng ditutup turun 0,17% dan pasar Jepang libur karena hari kebudayaan.
Penurunan IHSG sudah terpantau sejak pembukaan, yakni turun 11,51 poin atau 0,21% ke level 5.393,94. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak di range 5.329,50-5.402,05.
Anjloknya IHSG hingga lebih dari 1%, ditengarai karena panic selling menjelang rencana aksi demonstrasi besar-besaran 4 November besok. Meski demikian, Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio tadi pagi mencoba menenangkan dengan mengatakan secara historis, politik tidak pernah mempengaruhi transaksi di bursa.
Dari 420 saham yang diperdagangkan, 237 saham turun, 94 naik, dan 89 tetap. Semua sektor saham berakhir negatif, dengan sektor pertambangan yang tiga hari sebelumnya di zona hijau, memimpin pelemahan sebesar -2,46%, diikuti sektor aneka industri turun 2,04%.
Nilai transaksi saham mencapai Rp7,66 triliun dari 10,09 miliar saham yang diperdagangkan. Adapun transaksi bersih asing Rp110,22 miliar dengan aksi jual asing Rp2,56 triliun berbanding aksi beli asing Rp2,67 triliun.
Sementara itu, pasar Asia berakhir rebound. Melansir CNBC, Kamis (3/11/2016), pulihnya bursa Asia disokong oleh kenaikan harga minyak dunia. Australia ASX 200 naik 0,06% atau 3,39 poin ke 5.225,6, berkat subindeks emas yang naik 3,44% dan subindeks energi yang bertambah 0,72%.
Indeks Korea Selatan Kospi naik 0,39%. Sedangkan bursa China, Shanghai naik 0,88% dan Shenzen bertambah 1,126%. Menguatnya pasar saham China ditopang dari data sektor jasa bulan Oktober yang menguat ke angka 52,4.
Indeks Hong Kong Hang Seng ditutup turun 0,17% dan pasar Jepang libur karena hari kebudayaan.
(ven)