Menteri Rini Ngaku Punya Pemikiran Sama dengan Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku memiliki pemikiran sama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususnya terkait keinginan Jokowi membangun BUMN yang kuat dan tangguh.
Dia mengatakan, Jokowi sejak awal memiliki keinginan agar perusahaan pelat merah dapat lebih kuat dan tangguh, sehingga negara memiliki dua tangan yaitu dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan BUMN.
"Pak Presiden punya pemikiran demikian, saya menjalankan pemikiran Pak Presiden. Sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, kita harus bangun BUMN yang kuat dan tangguh sehingga pemerintah punya dua tangan, satu tangan kanan untuk bangun negara dengan APBN, satu tangan kiri untuk bangun negara dengan BUMN," katanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Menurutnya, perusahaan negara harus bisa kuat, lincah dan profesional, sehingga bisa berkontribusi untuk menciptakan kemakmuran di Indonesia. Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini menekankan, BUMN kedepannya harus bisa mandiri tanpa suntikan modal dari negara.
"Bagaimana BUMN bisa tangguh, kuat, lincah, tapi betul-betul professionally run, dan bisa beri kontribusi ke APBN, bukan habiskan dana APBN. Ini yang perlu kita tekankan," tandas dia.
Dia mengatakan, Jokowi sejak awal memiliki keinginan agar perusahaan pelat merah dapat lebih kuat dan tangguh, sehingga negara memiliki dua tangan yaitu dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan BUMN.
"Pak Presiden punya pemikiran demikian, saya menjalankan pemikiran Pak Presiden. Sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, kita harus bangun BUMN yang kuat dan tangguh sehingga pemerintah punya dua tangan, satu tangan kanan untuk bangun negara dengan APBN, satu tangan kiri untuk bangun negara dengan BUMN," katanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Menurutnya, perusahaan negara harus bisa kuat, lincah dan profesional, sehingga bisa berkontribusi untuk menciptakan kemakmuran di Indonesia. Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini menekankan, BUMN kedepannya harus bisa mandiri tanpa suntikan modal dari negara.
"Bagaimana BUMN bisa tangguh, kuat, lincah, tapi betul-betul professionally run, dan bisa beri kontribusi ke APBN, bukan habiskan dana APBN. Ini yang perlu kita tekankan," tandas dia.
(izz)