Ekonom Optimistis Rupiah Segera Stabil
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengimbau pasar untuk tidak terlalu menghebohkan isu domestik yang sedang terjadi saat ini, yakni demo 4 November. Pasalnya, rupiah yang sempat melemah dari kemarin akan kembali stabil.
Meskipun penutupan nanti rupiah masih berada di kisaran Rp13.100-an per USD, namun bukan karena dipicu isu domestik. "Nanti sore saya rasa masih di Rp13.100-an per USD. Memang ini dipicu faktor yang bukan fundamentalnya. Jadi pelemahannya akan sementara saja. Malah kalau sentimen globalnya sudah baik, rupiah bisa menguat dan stabil lagi. Jadi hal-hal yang dari domestik ini saya rasa enggak perlu di bikin heboh," kata dia kepada Sindonews, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Hal tersebut juga karena aksi demo terpusat di Jakarta, tidak secara menyeluruh di beberapa daerah. Selain itu, Josua juga melihat bahwa dana-dana repatriasi masih akan masuk dalam waktu dekat, sehingga dapat meredam sentimen negatif rupiah.
"Kalau yang tercatat dari DJP total yang akan masuk Rp140 triliun. Itu memang sudah Rp40 triliun yang masuk berarti masih ada Rp100 triliun lagi yang akan masuk. Saya kira ini akan mendorong dari segi rupiah," lanjut dia.
Josua optimistis, untuk potensi melemah tidak akan bertahan lama, dan akan kembali normal dalam waktu dekat, meski akan tetap terpengarh kondisi global. Karena itu, dia meminta pemerintah terus menjaga iklim investasi dan keamanan agar ekonomi Indonesia tidak tergerus isu-isu domestik.
"Pemerintah harus jaga itu dari hal-hal yang tidak diinginkan, paling tidak rupiah kita masih bisa berpulang dan balik lagi di level fundamentalnya," pungkasnya.
Meskipun penutupan nanti rupiah masih berada di kisaran Rp13.100-an per USD, namun bukan karena dipicu isu domestik. "Nanti sore saya rasa masih di Rp13.100-an per USD. Memang ini dipicu faktor yang bukan fundamentalnya. Jadi pelemahannya akan sementara saja. Malah kalau sentimen globalnya sudah baik, rupiah bisa menguat dan stabil lagi. Jadi hal-hal yang dari domestik ini saya rasa enggak perlu di bikin heboh," kata dia kepada Sindonews, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Hal tersebut juga karena aksi demo terpusat di Jakarta, tidak secara menyeluruh di beberapa daerah. Selain itu, Josua juga melihat bahwa dana-dana repatriasi masih akan masuk dalam waktu dekat, sehingga dapat meredam sentimen negatif rupiah.
"Kalau yang tercatat dari DJP total yang akan masuk Rp140 triliun. Itu memang sudah Rp40 triliun yang masuk berarti masih ada Rp100 triliun lagi yang akan masuk. Saya kira ini akan mendorong dari segi rupiah," lanjut dia.
Josua optimistis, untuk potensi melemah tidak akan bertahan lama, dan akan kembali normal dalam waktu dekat, meski akan tetap terpengarh kondisi global. Karena itu, dia meminta pemerintah terus menjaga iklim investasi dan keamanan agar ekonomi Indonesia tidak tergerus isu-isu domestik.
"Pemerintah harus jaga itu dari hal-hal yang tidak diinginkan, paling tidak rupiah kita masih bisa berpulang dan balik lagi di level fundamentalnya," pungkasnya.
(izz)