BI: Kredit Perbankan September Tercatat Melambat
A
A
A
JAKARTA - Kredit yang disalurkan perbankan pada September 2016 tercatat sebesar Rp4.243,9 triliun atau 6,4% (yoy). Kondisi ini melambat dibandingkan Agustus 2016 yang tumbuh sebesar 6,8% (yoy).
Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan kredit terutama dalam bentuk kredit modal kerja (KMK) dan kredit Investasi (KI). Masing-masing tercatat sebesar Rp1.970,7 triliun dan Rp1.067 triliun atau sekitar 4,1% dan 9,3%, tapi ini masih melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,5% dan 9,5%.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengatakan, perlambatan KMK terutama terjadi pada sektor industri pengolahan serta keuangan, real estate dan jasa perusahaan yang masing masing tumbuh dari 0,8% dan 14,7% pada Agustus 2016 menjadi -2% dan 14,5% pada September 2016.
"Sementara perlambatan KI terutama pada sektor industri pengolahan serta perdagangan, hotel dan restoran (PHR) yang tumbuh sebesar 3%, dan 12,3% atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,2% dan 13,4%," ujar dia di Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Dia menambahkan, untuk pertumbuhan kredit yang disalurkan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh meningkat dari 8,9% pada Agustus 2016 menjadi 9,3% pada September 2016. BI mencatat, kredit yang disalurkan kepada UMKM masing-masing tumbuh sebesar 15,3%, 14,8%, dan 3,5% pada September 2016 atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang meningkat 14,3%, 14,7%, dan 3,1%.
"Sejalan dengan pertumbuhan kredit UMKM, kredit yang disalurkan pada sektor properti tumbuh meningkat," paparnya.
Tercatat, posisi kredit properti pada September 2016 mencapai Rp684,9 triliun atau tumbuh 12,8% lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 12,3%. Menurut dia, kenaikan tersebut terjadi pada kredit KPR dan KPA serta konstruksi yang masing masing tumbuh dari 6,5%, dan 17,9% menjadi 6,8% dan 19,7% pada September 2016.
Suku bunga kredit dan simpanan perbankan kembali turun pada September 2016 sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter. Suku bunga kredit turun menjadi 12,23% dari 12,31% pada Agustus 2016. Sedangkan suku bungaa simpanan berjangka tenor 1,3,6 dan 12 bulan masing-masing turun dari 6,67%, 6,94%, 7,41%, dan 7,74% pada Agustus 2016 menjadi 6,63%, 6,84%, 7,31%, dan 7,66% pada September 2016.
Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan kredit terutama dalam bentuk kredit modal kerja (KMK) dan kredit Investasi (KI). Masing-masing tercatat sebesar Rp1.970,7 triliun dan Rp1.067 triliun atau sekitar 4,1% dan 9,3%, tapi ini masih melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,5% dan 9,5%.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengatakan, perlambatan KMK terutama terjadi pada sektor industri pengolahan serta keuangan, real estate dan jasa perusahaan yang masing masing tumbuh dari 0,8% dan 14,7% pada Agustus 2016 menjadi -2% dan 14,5% pada September 2016.
"Sementara perlambatan KI terutama pada sektor industri pengolahan serta perdagangan, hotel dan restoran (PHR) yang tumbuh sebesar 3%, dan 12,3% atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,2% dan 13,4%," ujar dia di Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Dia menambahkan, untuk pertumbuhan kredit yang disalurkan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh meningkat dari 8,9% pada Agustus 2016 menjadi 9,3% pada September 2016. BI mencatat, kredit yang disalurkan kepada UMKM masing-masing tumbuh sebesar 15,3%, 14,8%, dan 3,5% pada September 2016 atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang meningkat 14,3%, 14,7%, dan 3,1%.
"Sejalan dengan pertumbuhan kredit UMKM, kredit yang disalurkan pada sektor properti tumbuh meningkat," paparnya.
Tercatat, posisi kredit properti pada September 2016 mencapai Rp684,9 triliun atau tumbuh 12,8% lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 12,3%. Menurut dia, kenaikan tersebut terjadi pada kredit KPR dan KPA serta konstruksi yang masing masing tumbuh dari 6,5%, dan 17,9% menjadi 6,8% dan 19,7% pada September 2016.
Suku bunga kredit dan simpanan perbankan kembali turun pada September 2016 sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter. Suku bunga kredit turun menjadi 12,23% dari 12,31% pada Agustus 2016. Sedangkan suku bungaa simpanan berjangka tenor 1,3,6 dan 12 bulan masing-masing turun dari 6,67%, 6,94%, 7,41%, dan 7,74% pada Agustus 2016 menjadi 6,63%, 6,84%, 7,31%, dan 7,66% pada September 2016.
(akr)