Prodia Akan Bangun Klinik di Papua Setelah IPO

Kamis, 10 November 2016 - 14:24 WIB
Prodia Akan Bangun Klinik di Papua Setelah IPO
Prodia Akan Bangun Klinik di Papua Setelah IPO
A A A
JAKARTA - PT Prodia Widyahusada menyatakan, akan membangun klinik di wilayah Papua dan Sumatera pada tahun depan. Sumber pendanaan akan diambil dari sebagian dana penawaran perdana saham (IPO) yang rencananya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Desember 2016.

(Baca: Prodia Tawarkan Saham Perdana Rp6.250-Rp8.000/Saham)

Menurutnya, ekspansi ini menambah jumlah cakupan provinsi yang sudah dijangkau perusahaan menjadi hingga 34 provinsi. Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan, perusahaan saat ini sudah memiliki cabang di 30 provinsi. Sementara, dari sisa 4 provinsi yang belum dijangkau, Prodia sudah membangunnya di Kalimantan Utara tahun ini dan sisanya tahun depan.

"Ya memang Prodia sudah tempati 30 provinsi, ada 4 provinsi lagi, pada semester II ini kami buka di Kalimantan Utara, tinggal tiga provinsi lagi yakni Papua, Papua Barat sama Bengkulu," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Dewi menyampaikan, sumber pendanaan untuk ekspansi cabang baru yang berasal dari sebagian dana IPO ini sebesar Rp400 miliar yang juga akan digunakan sebagai dana belanja modal tahun depan. Kendati demikian, dia belum bisa menyebutkan jumlah investasi khusus pembangunan cabang baru.

"Capex tahun ini direncanakan Rp90 miliar, yang terserap sampai Oktober Rp80 miliar dan itu ke depannya dari dana IPO Rp1 triliun, capex tahun depan Rp400 miliar. Saya belum bisa sebutkan investasi di tiga provinsi itu," tutur dia.

Sementara, rencana lain perusahaan tahun depan yakni menambah beberapa cabang di kota yang sudah dijangkau sebelumnya dan meningkatkan kualitas layanan. Selain itu, memindahkan beberapa lokasi klinik yang dinilai tidak strategis agar bisa memberikan kenyamanan kepada pasien.

"Kami ke depan penuhi kota lain yang membutuhkan pelayanan kesehatan, di Jakarta masih ada komunitas dan residensial yang butuh layanan kesehatan. Lalu meningkatkan perluasan tempat layanan kami. Selanjutnya, memindahkan lokasi ke tempat strategis supaya pasien nyaman untuk datang ke Prodia," pungkasnya.

Adapun, sampai 30 Juni 2016, Prodia memiliki 251 outlet, 128 laboratorium klinik, lebih dari 3.600 karyawan dengan lebih dari 230 dokter, yang tersebar di 104 kota, dan 30 provinsi. Laboratorium klinik Prodia merupakan tempat rujukan bagi sebagian besar rumah sakit dan laboratorium klinik lainnya di seluruh lndonesia, terutama untuk tes laboratorium khusus.

Pada periode yang sama, Prodia membukukan pendapatan sebesar Rp649 miliar, tumbuh 93% dari Rp591 miliar di periode sama 2015. Total aset Prodia mencapai sebesar Rp591 miliar per 30 Juni 2016. EBITDA Prodia sebesar Rp100 miliar dan EBITDA margin sebesar 15,5%.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7104 seconds (0.1#10.140)