Berusia Setengah Abad, Prodia Kebut Transformasi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jaringan laboratorium klinik Prodia, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) genap memasuki usia 50 tahun. Menyambut lembar baru perjalanan bisnis, perseroan mengebut upaya transformasi digital .
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), Dewi Muliaty mengatakan, perseroan terus melakukan berbagai inovasi dalam pengembangan sistem dan teknologi.
"Tranformasi digital merupakan strategi perusahaan di tahun 2023 dalam menjawab tantangan pasar dan kebutuhan masyarakat," kata Dewi dalam konferensi pers di The Ritz Cartlon, Jakarta, Minggu (7/5/2023).
Saat ini manifestasi teknologi perseroan dilakukan melalui aplikasi terintegrasi 'U by Prodia'. Dewi meyakini terobosan ini dapat memperkuat ekosistem bisnis kesehatan , sekaligus upaya personalisasi pelanggan.
Direktur Bisnis Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati menambahkan, perseroan secara khusus menganggarkan belanja modal sebesar Rp200-300 miliar pada tahun 2023, yang sepertiganya bakal dialokasikan untuk digitalisasi.
"Kita bagi-bagi, sekitar sepertiga. ada yang untuk pengembangan outlet, layanan, ada juga untuk infrastruktur IT," terang Indri.
Sementara Founder Prodia, Andi Widjaja menggarisbawahi, bahwa perseroan terus berkomitmen untuk membangun kualitas layanan yang mumpuni sejak berdiri lima puluh tahun lalu di kota Solo, Jawa Tengah.
"Komitmen ini menjadi cikal bakal visi Center of Excellence yang terus membawa Prodia berkembang dan berhasil melewati fase-fase kritis. Kami membangun fondasi internal yang kuat, mampu mengawinkan antara bisnis dan sains, yang pada akhirnya mampu mewujudkan perusahaan berkelas dunia," pungkasnya.
Lihat Juga: Permudah Transaksi Tanpa Kartu, BRI Gandeng Artajasa Luncurkan Fitur Cardless Withdrawal
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), Dewi Muliaty mengatakan, perseroan terus melakukan berbagai inovasi dalam pengembangan sistem dan teknologi.
"Tranformasi digital merupakan strategi perusahaan di tahun 2023 dalam menjawab tantangan pasar dan kebutuhan masyarakat," kata Dewi dalam konferensi pers di The Ritz Cartlon, Jakarta, Minggu (7/5/2023).
Saat ini manifestasi teknologi perseroan dilakukan melalui aplikasi terintegrasi 'U by Prodia'. Dewi meyakini terobosan ini dapat memperkuat ekosistem bisnis kesehatan , sekaligus upaya personalisasi pelanggan.
Direktur Bisnis Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati menambahkan, perseroan secara khusus menganggarkan belanja modal sebesar Rp200-300 miliar pada tahun 2023, yang sepertiganya bakal dialokasikan untuk digitalisasi.
"Kita bagi-bagi, sekitar sepertiga. ada yang untuk pengembangan outlet, layanan, ada juga untuk infrastruktur IT," terang Indri.
Sementara Founder Prodia, Andi Widjaja menggarisbawahi, bahwa perseroan terus berkomitmen untuk membangun kualitas layanan yang mumpuni sejak berdiri lima puluh tahun lalu di kota Solo, Jawa Tengah.
"Komitmen ini menjadi cikal bakal visi Center of Excellence yang terus membawa Prodia berkembang dan berhasil melewati fase-fase kritis. Kami membangun fondasi internal yang kuat, mampu mengawinkan antara bisnis dan sains, yang pada akhirnya mampu mewujudkan perusahaan berkelas dunia," pungkasnya.
Lihat Juga: Permudah Transaksi Tanpa Kartu, BRI Gandeng Artajasa Luncurkan Fitur Cardless Withdrawal
(akr)