Kemenangan Trump Tidak Mengubah Kebijakan Energi Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengaku memberi ucapan selamat atas kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Namun Jonan memastikan, kemenangan Trump tidak akan mengubah kebijakan pemerintah Indonesia di sektor energi.
Dia menegaskan, pemerintah tidak akan memberikan keistimewaan kepada perusahaan migas ataupun tambang dari Negeri Paman Sam tersebut. (Baca: Jonan: Proyek Listrik 35.000 MW Akan Terealisasi 2025)
"Kita sambut baik kemenangan beliau. Tapi kebijakan untuk industri migas (di Indonesia) enggak akan berubah, jadi jalan sesuai aturan," katanya dalam acara News Forum bertajuk "Kemandirian Energi Indonesia" yang diselenggarakan MNC Group di Gedung MNC News Center, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Sementara terkait proyeksi harga minyak dunia pasca kemenangan Trump, mantan Menteri Perhubungan ini menyatakan tidak ada satu orangpun yang bisa mengendalikan harga minyak dunia. Bahkan, organisasi negara pengekspor minyak dunia (Organization Petroleum Exporting Countries/OPEC) sekalipun tidak bisa mengendalikannya.
"Harga minyak dunia enggak ada yang bisa mengendalikan, bahkan OPEC juga enggak bisa," tandasnya.
Dia menegaskan, pemerintah tidak akan memberikan keistimewaan kepada perusahaan migas ataupun tambang dari Negeri Paman Sam tersebut. (Baca: Jonan: Proyek Listrik 35.000 MW Akan Terealisasi 2025)
"Kita sambut baik kemenangan beliau. Tapi kebijakan untuk industri migas (di Indonesia) enggak akan berubah, jadi jalan sesuai aturan," katanya dalam acara News Forum bertajuk "Kemandirian Energi Indonesia" yang diselenggarakan MNC Group di Gedung MNC News Center, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Sementara terkait proyeksi harga minyak dunia pasca kemenangan Trump, mantan Menteri Perhubungan ini menyatakan tidak ada satu orangpun yang bisa mengendalikan harga minyak dunia. Bahkan, organisasi negara pengekspor minyak dunia (Organization Petroleum Exporting Countries/OPEC) sekalipun tidak bisa mengendalikannya.
"Harga minyak dunia enggak ada yang bisa mengendalikan, bahkan OPEC juga enggak bisa," tandasnya.
(ven)