Interflour Indonesia Targetkan Market Share 10%

Senin, 14 November 2016 - 03:09 WIB
Interflour Indonesia...
Interflour Indonesia Targetkan Market Share 10%
A A A
JAKARTA - Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) memprediksi permintaan tepung terigu akan tumbuh sekitar 5%-6%. Saat ini industri tepung terigu di Indonesia mencapai 3 juta ton per tahun.

Senior Marketing Manager PT Interflour Indonesia Dhanny Widjaja melihat potensi besar di bisnis bahan baku roti, biskuit dan mie sangat besar. Karena itu, pihaknya menargetkan peningkatan pangsa pasar ‎10% pada 2019.

"Tahun ini, market share (pangsa pasar) kami sudah mencapai 8% dengan total produksi 2.800 ton per hari dari dua pabrik di Makassar dan Cilegon," kata Dhanny di pameran SIAL INTERFOOD 2016, Bakery Indonesia Expo-The 16th International Exhibition on Equipment & Supplies for the Bakery & Confectionery Industry, JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Utara, kemarin.

Dia mengungkapkan, produsen tepung terigu bermerek Gerbang ini akan mengoptimalkan penjualan mengandalkan distributor yang tersebar di seluruh Indonesia. Lebih dari 100 distributor Interflour Indonesia memiliki komitmen untuk menguasai 10% pangsa pasar tepung terigu di Indonesia.

"Kami punya rencana dalam tiga tahun ke depan pada 2019, kami ingin mencapai market share 10%. Ini sudah dicanangkan kepada seluruh distributor kami di National Sales Conference. Kami sepakat untuk mencapai itu," tambahnya.

Dhanny menjelaskan, perluasan dan pengembangan area merupakan salah satu strategi dengan menyasar pada industri pabrik-pabrik roti, biscuit dan mie.

"Distributor kami akan membantu untuk mendistribusikan produk kami ke pasar-pasar, yaitu ke grosiran dan toko retail. Kita lagi fokus buat market expansion ke Sumatera, terutama daerah Sumatera bagian selatan," jelasnya.

Diakui Dhanny, pihaknya sedang merehabilitasi salah satu pabrik Interflour di Cilegon. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari pabrik yang menghasilkan produk Brand Gerbang ini.

"Pabrik di Cilegon aktif di 2017 dengan total produksi 400 ton per hari. Kami serius mau menggarap pasar dengan produk yang berkualitas. Karena kami kalau produksi yang setengah-setengah, brand dan produk kami akan rusak," tutupnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4690 seconds (0.1#10.140)