DEN Sebut Proyek 35.000 MW Tidak Realistis
A
A
A
JAKARTA - Dewan Energi Nasional memproyeksikan pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) tidak selesai tepat waktu pada 2019 mendatang. Keterlambatan realisasi pembangunan disebabkan banyaknya hambatan, terutama terkait pembebasan lahan.
"Kami memastikan 99,9%, program 35.000 MW tidak akan tercapai pada 2019. Persoalannya karena masalah pembebasan lahan, bahkan sampai sekarang kurang lebih ada 30 rencana pembangunan pembangkit yang belum ditetapkan lokasinya,” ujar Anggota DEN Rinaldy Dalimi susai Sidang DEN ke 19 di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (14/11/2016).
Menurut dia, target realistis proyek listrik pada 2019 mendatang hanya tercapai 19.700 MW dengan asumsi rata-rata pertumbuhan ekonomi sampai 6%. Berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut, capaian kapasitas sebesar 19.700 MW dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional.
"Dengan syarat, PLN harus cepat menyelesaikan financial closing seluruh proyek pembangkit akhir tahun ini, dengan asumsi seluruh proyek selesai dalam kurun waktu 36 bulan. Disamping itu, hambatan-hambatan terkait perizinan dan pembebasan lahan juga harus cepat teratasi," katanya.
Anggota DEN Tumiran menambahkan, pembangunan proyek listrik 35.000 MW harus dibarengi dengan pertumbuhan industri sebagai upaya meningkatkan produkstivitas industri nasional. Jika tidak, lanjutnya, maka pembangunan infrastruktur kelistrikan hanya akan menjadi beban PLN karena daya listriknya tidak terserap.
"Padahal dalam makanisme kontrak jual beli listrik antara PLN dengan pengembang swasta, PLN diwajibkan membayar 80% dari kapasitas maksimal pembangkit yang sudah dibangun swasta. Sebab itu, supaya dimanfaatkan optimal, sektor industri juga harus tumbuh untuk menyerap listrik dari PLN," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan pendapat pencapaian proyek listrik 2019 sebesar 19.700 MW juga diamini Menteri ESDM Ignasius Jonan, yang juga Ketua Harian DEN. Namun begitu, PLN terus di dorong supaya dapat merealisasikan kapasitas di atas angka tersebut.
"Pak Menteri menyetujui rekomendasi dari DEN. Kapasitas itu merupakan capaian minimal, selebihnya PLN terus di dorong targetnya dapat lebih dari itu," tutupnya.
"Kami memastikan 99,9%, program 35.000 MW tidak akan tercapai pada 2019. Persoalannya karena masalah pembebasan lahan, bahkan sampai sekarang kurang lebih ada 30 rencana pembangunan pembangkit yang belum ditetapkan lokasinya,” ujar Anggota DEN Rinaldy Dalimi susai Sidang DEN ke 19 di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (14/11/2016).
Menurut dia, target realistis proyek listrik pada 2019 mendatang hanya tercapai 19.700 MW dengan asumsi rata-rata pertumbuhan ekonomi sampai 6%. Berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut, capaian kapasitas sebesar 19.700 MW dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional.
"Dengan syarat, PLN harus cepat menyelesaikan financial closing seluruh proyek pembangkit akhir tahun ini, dengan asumsi seluruh proyek selesai dalam kurun waktu 36 bulan. Disamping itu, hambatan-hambatan terkait perizinan dan pembebasan lahan juga harus cepat teratasi," katanya.
Anggota DEN Tumiran menambahkan, pembangunan proyek listrik 35.000 MW harus dibarengi dengan pertumbuhan industri sebagai upaya meningkatkan produkstivitas industri nasional. Jika tidak, lanjutnya, maka pembangunan infrastruktur kelistrikan hanya akan menjadi beban PLN karena daya listriknya tidak terserap.
"Padahal dalam makanisme kontrak jual beli listrik antara PLN dengan pengembang swasta, PLN diwajibkan membayar 80% dari kapasitas maksimal pembangkit yang sudah dibangun swasta. Sebab itu, supaya dimanfaatkan optimal, sektor industri juga harus tumbuh untuk menyerap listrik dari PLN," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan pendapat pencapaian proyek listrik 2019 sebesar 19.700 MW juga diamini Menteri ESDM Ignasius Jonan, yang juga Ketua Harian DEN. Namun begitu, PLN terus di dorong supaya dapat merealisasikan kapasitas di atas angka tersebut.
"Pak Menteri menyetujui rekomendasi dari DEN. Kapasitas itu merupakan capaian minimal, selebihnya PLN terus di dorong targetnya dapat lebih dari itu," tutupnya.
(ven)