Rupiah Dibuka Membaik, USD Terkuat Lebih dari Satu Dekade
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka mulai mencoba meninggalkan level Rp13.300/USD, saat mata uang Negeri Paman Sam -Julukan AS- tidak terbendung. Rupiah mulai membaik, saat USD menguji ke level tertinggi lebih dari satu dekade atau hampir 14 tahun karena yield obligasi AS yang melonjak.
Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka di level Rp13.338/USD. Posisi ini membaik dari posisi awal pekan kemarin di level Rp13.358/USD.
Posisi rupiah juga memperlihatkan penguatan menurut data Bloomberg, dimana rupiah pagi ini dibuka pada level Rp13.350/USD atau mulai pulih dibandingkan penutupan sebelumnya di posisi Rp13.375/USD. Mata uang Garuda hari ini bergerak pada kisaran level Rp13.292-Rp13.385/USD.
Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah dibuka pada level Rp13.292/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah jauh lebih baik dari penutupan kemarin di level Rp13.355/USD.
Sementara data Yahoo Finance menunjukkan rupiah justru melemah ke posisi Rp13.355/USD, ketika awal pekan kemarin berakhir di level Rp13.348/USD. Rupiah sendiri melaju pada range harian Rp13.223-Rp13.450/USD.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (15/11/2016) USD ditutup pada level tertinggi hampir dalam 14 tahun terimbas peningkatan yield obligasi AS setelah Donadl Trump terpilih sebagai Presiden AS yang baru, untuk kemudian menggiring para pembeli kembali ke mata uang AS. Indeks USD berada di level tertinggi pada hari ini yakni 100.22 ataua menjadi yang terbaik sejak awal Desember tahun lalu.
Tercatat USD bergerak mendekati level tertinggi Desember 2015 di 100.51, dan kenaikan di atas level tersebut akan membuat USD melampaui level tertinggi sejak 2003. Sejak Trump memenangkan Presiden AS pekan lalu, yield obligasi AS bertenor 10 tahun melonjak sekitar 0.40% ke level tertinggi dalam 10 bulan karena kebijakannya terhadap belanja fiskal dan proteksi perdagangan dipandang kemungkinan akan memicu inflasi.
"Semua orang tahu bahwa ada pertanyaan lebih dari kampanye yang dijanjikan Trump. Mungkin ada gesekan antara gedung putih dan Kongres. Tetapi tidak pada pelaku pasar, dimana untuk saat ini mereka telah memutuskan untuk melwati euforia ini," terang Kepala Forex State Street Kazushige Kaida.
USD meningkat menjadi 108.545 saat melawan yen, sebelum berkurang 0,5% di Asia pada posisi 107.86. Peningkatan pada USD juga terlihat terhadap dolar Kanada untuk jadi yang tertinggi dalam delapan setengah bulan ke level 1.3589.
Euro turun pada level terendah sejak Desember ke posisi 1.0709, terimbas kekhawatiran kondisi politik dalam negeri. Terhadap mata uang Eropa lainnya, euro juga tergelincir ke level 0.8567 atau terendah dalam delapan pekan. Sedangkan Yuan juga terjun bebas ke posisi paling lemah terhadap USD.
Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka di level Rp13.338/USD. Posisi ini membaik dari posisi awal pekan kemarin di level Rp13.358/USD.
Posisi rupiah juga memperlihatkan penguatan menurut data Bloomberg, dimana rupiah pagi ini dibuka pada level Rp13.350/USD atau mulai pulih dibandingkan penutupan sebelumnya di posisi Rp13.375/USD. Mata uang Garuda hari ini bergerak pada kisaran level Rp13.292-Rp13.385/USD.
Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah dibuka pada level Rp13.292/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah jauh lebih baik dari penutupan kemarin di level Rp13.355/USD.
Sementara data Yahoo Finance menunjukkan rupiah justru melemah ke posisi Rp13.355/USD, ketika awal pekan kemarin berakhir di level Rp13.348/USD. Rupiah sendiri melaju pada range harian Rp13.223-Rp13.450/USD.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (15/11/2016) USD ditutup pada level tertinggi hampir dalam 14 tahun terimbas peningkatan yield obligasi AS setelah Donadl Trump terpilih sebagai Presiden AS yang baru, untuk kemudian menggiring para pembeli kembali ke mata uang AS. Indeks USD berada di level tertinggi pada hari ini yakni 100.22 ataua menjadi yang terbaik sejak awal Desember tahun lalu.
Tercatat USD bergerak mendekati level tertinggi Desember 2015 di 100.51, dan kenaikan di atas level tersebut akan membuat USD melampaui level tertinggi sejak 2003. Sejak Trump memenangkan Presiden AS pekan lalu, yield obligasi AS bertenor 10 tahun melonjak sekitar 0.40% ke level tertinggi dalam 10 bulan karena kebijakannya terhadap belanja fiskal dan proteksi perdagangan dipandang kemungkinan akan memicu inflasi.
"Semua orang tahu bahwa ada pertanyaan lebih dari kampanye yang dijanjikan Trump. Mungkin ada gesekan antara gedung putih dan Kongres. Tetapi tidak pada pelaku pasar, dimana untuk saat ini mereka telah memutuskan untuk melwati euforia ini," terang Kepala Forex State Street Kazushige Kaida.
USD meningkat menjadi 108.545 saat melawan yen, sebelum berkurang 0,5% di Asia pada posisi 107.86. Peningkatan pada USD juga terlihat terhadap dolar Kanada untuk jadi yang tertinggi dalam delapan setengah bulan ke level 1.3589.
Euro turun pada level terendah sejak Desember ke posisi 1.0709, terimbas kekhawatiran kondisi politik dalam negeri. Terhadap mata uang Eropa lainnya, euro juga tergelincir ke level 0.8567 atau terendah dalam delapan pekan. Sedangkan Yuan juga terjun bebas ke posisi paling lemah terhadap USD.
(akr)