Apindo Santai Hadapi Pelemahan Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyikapi kondisi nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dengan santai. Pengusaha tidak khawatir karena pelemahan itu dinilai hanya bersifat sementara.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, melemahnya nilai tukar mata uang Garuda terjadi bukan akibat dari kondisi fundamental ekonomi yang buruk. Beruntungnya lagi, periode I tax amnesty sudah selesai ketika Pemilihan Presiden (Pilpres) di Amerika Serikat berakhir.
"Kesiapan Apindo (terkait rupiah melemah), kita terus terang enggak terlalu antisipatif karena ini sifatnya sementara bukan karena fundamental kita. Ya bagus juga Pilpres AS selesai setelah periode I tax amnesty, mudah-mudahan jangka menengah enggak ada pengaruh ke rupiah," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Hariyadi menyampaikan, banyak tantangan yang dihadapi pengusaha pada tahun depan. Mulai dari dampak perekonomian global hingga susbtitusi impor.
"Pada 2017 penuh tantangan, ketidakpastian global tinggi, ekspansi susbtitusi impor. Sebisa mungkin kita produksi di dalam negeri, kalau melawan global susah, mau gimana," kata dia.
Tantangan ekspor menimbulkan ketidakpastian bagi perekonomian Indonesia karena bergantung dengan kebijakan di negara lain seperti China dan Amerika Serikat.
"Ekspor agak tantangan, ketidakpastian tinggi, AS apa Trump bisa beri angin positif apa negatif? Kita lihat dia kontroversial saja, kalau kontroversial kan negatif. Kita perkuat domestik, kita enggak bisa main-main, pemerintah harus keras, kita akan dobrak untuk pangan, enggak ada kata mundur diproduksi dalam negeri. Masa jagung impor, data perdagangan ngaco terus ini enggak boleh terulang, kita support terus," pungkas Hariyadi.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, melemahnya nilai tukar mata uang Garuda terjadi bukan akibat dari kondisi fundamental ekonomi yang buruk. Beruntungnya lagi, periode I tax amnesty sudah selesai ketika Pemilihan Presiden (Pilpres) di Amerika Serikat berakhir.
"Kesiapan Apindo (terkait rupiah melemah), kita terus terang enggak terlalu antisipatif karena ini sifatnya sementara bukan karena fundamental kita. Ya bagus juga Pilpres AS selesai setelah periode I tax amnesty, mudah-mudahan jangka menengah enggak ada pengaruh ke rupiah," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Hariyadi menyampaikan, banyak tantangan yang dihadapi pengusaha pada tahun depan. Mulai dari dampak perekonomian global hingga susbtitusi impor.
"Pada 2017 penuh tantangan, ketidakpastian global tinggi, ekspansi susbtitusi impor. Sebisa mungkin kita produksi di dalam negeri, kalau melawan global susah, mau gimana," kata dia.
Tantangan ekspor menimbulkan ketidakpastian bagi perekonomian Indonesia karena bergantung dengan kebijakan di negara lain seperti China dan Amerika Serikat.
"Ekspor agak tantangan, ketidakpastian tinggi, AS apa Trump bisa beri angin positif apa negatif? Kita lihat dia kontroversial saja, kalau kontroversial kan negatif. Kita perkuat domestik, kita enggak bisa main-main, pemerintah harus keras, kita akan dobrak untuk pangan, enggak ada kata mundur diproduksi dalam negeri. Masa jagung impor, data perdagangan ngaco terus ini enggak boleh terulang, kita support terus," pungkas Hariyadi.
(izz)