BNI Perkuat SDM Hadapi Kompetisi MEA Perbankan
A
A
A
JAKARTA - Menghadapi kompetisi MEA perbankan tahun 2020, PT Bank Negara Indonesia Tbk menyiapkan ketrampilan sumber daya manusia. Perseroan bersama Serikat Pekerja BNI terus memberikan pelatihan demi peningkatan kapabilitas kader serikat pekerja BNI dalam menghadapi holding perbankan.
Direktur BNI Imam Budi Sarjito mengatakan, program tersebut terdiri Leadership Development Program dan Konsolidasi Nasional II 2016 DPP SP BNI. Pelatihan ini sangat penting menjelang diberlakukannya MEA perbankan di 2020. Perseroan membutuhkan pemimpin yang sudah teruji di lapangan untuk berkompetisi di era yang lebih ketat.
"Pendidikan leadership itu sesuatu yang penting. Sekarang serikat pekerja juga sudah ikut untuk menyiapkan leadership di masa depan. Mereka telah membantu mempersiapkan. Karena MEA di depan mata, tinggal beberapa waktu lagi. Kami akan memenangkan persaingan dengan waktu yang tersisa," ujar Imam dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Program konsolidasi nasional DPP SP BNI merupakan kegiatan peningkatan pembangunan kapasitas pengurus. Hal ini untuk menanggapi secara positif dan memberi masukan strategis kepada stakeholder terhadap rencana pemerintah membentuk holding perbankan BUMN. Sinergi ini juga demi efisiensi BUMN perbankan untuk menyambut MEA.
Dia melanjutkan, kedepannya pelatihan untuk kepemimpinan sangat dibutuhkan. "Semua tergantung leader yang akan membawa kita menuju kemenangan. Kepemimpinan berguna untuk membawa lingkungannya mencapai visi. Leader yang baik bisa membawa anggota bergerak menuju titik yang diinginkan. Peran leader berbeda dengan manager karena lebih mendalam. Meski visi perusahaan sudah ditetapkan, namun akan percuma kalau tidak ada leader yang mampu membawa ke sana," terangnya.
Ketua Umum Serikat Pekerja BNI Bety Ismawati Kulsum mengatakan, dalam sejarahnya hingga kini telah ada sembilan orang alumni SP BNI yang dipindahkan ke posisi strategis di BUMN lainnya. Hal ini menandakan program yang dikembangkan SP sangat penting.
"Pelatihan ini dilakukan rutin demi meningkatkan kapabilitas leadership. Mereka diajarkan untuk pengukuran kinerja dan bagaimana mengambil keputusan dan kebijakan. Ada 72 peserta pelatihan dan 36 pengurus SP di daerah untuk lakukan konsolidasi," ujarnya.
Dia menambahkan tantangan yang dihadapi industri perbankan kedepannya. Para kader SP harus mampu beradaptasi dalam dinamika kerja khususnya merespons kemajuan teknologi dalam layanan perbankan. Hal ini misalnya layanan digital banking, digital loan, tuntutan efisiensi operasional bank dan lain-lain. "Kami juga mengemban misi pemerintah dalam menyukseskan program pemberdayaan ekonomi rakyat dalam program KUR dan lainnya," ujarnya.
Salah satu inovasi perseroan dalam bisnis usaha kecil BNI yang memanfaatkan perkembangan teknologi digital yang sudah semakin pesat dan telah menyentuh segala sektor bisnis, termasuk di dalamnya sektor perbankan. Hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi atau BNI untuk terus berinovasi menjadi salah satu bank terdepan dalam penyediaan layanan berbasis digital.
BNI merancang layanan Digital Banking antara lain dengan mengimplementasikan roadmap bisnis usaha kecil berbasis digital melalui BNI Kredit Digital.
BNI Kredit Digital merupakan salah satu layanan digital yang telah diluncurkan oleh BNI bagi seluruh masyarakat Indonesia agar dapat mengajukan kredit dengan cara yang sangat mudah. Cukup dengan mengklik https://eform.bni.co.id masyarakat dimanapun dapat mengajukan kredit usaha yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro dengan limit hingga Rp25 juta atau BNI Wirausaha (BWU) dengan limit sampai dengan Rp1 miliar secara online.
Pengajuan KUR mikro dan BWU melalui layanan digital ini bertujuan mempermudah seluruh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hingga di pelosok yang terkoneksi jaringan internet untuk dapat mengakses secara online, baik melalui komputer, laptop, bahkan smartphone.
Direktur BNI Imam Budi Sarjito mengatakan, program tersebut terdiri Leadership Development Program dan Konsolidasi Nasional II 2016 DPP SP BNI. Pelatihan ini sangat penting menjelang diberlakukannya MEA perbankan di 2020. Perseroan membutuhkan pemimpin yang sudah teruji di lapangan untuk berkompetisi di era yang lebih ketat.
"Pendidikan leadership itu sesuatu yang penting. Sekarang serikat pekerja juga sudah ikut untuk menyiapkan leadership di masa depan. Mereka telah membantu mempersiapkan. Karena MEA di depan mata, tinggal beberapa waktu lagi. Kami akan memenangkan persaingan dengan waktu yang tersisa," ujar Imam dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Program konsolidasi nasional DPP SP BNI merupakan kegiatan peningkatan pembangunan kapasitas pengurus. Hal ini untuk menanggapi secara positif dan memberi masukan strategis kepada stakeholder terhadap rencana pemerintah membentuk holding perbankan BUMN. Sinergi ini juga demi efisiensi BUMN perbankan untuk menyambut MEA.
Dia melanjutkan, kedepannya pelatihan untuk kepemimpinan sangat dibutuhkan. "Semua tergantung leader yang akan membawa kita menuju kemenangan. Kepemimpinan berguna untuk membawa lingkungannya mencapai visi. Leader yang baik bisa membawa anggota bergerak menuju titik yang diinginkan. Peran leader berbeda dengan manager karena lebih mendalam. Meski visi perusahaan sudah ditetapkan, namun akan percuma kalau tidak ada leader yang mampu membawa ke sana," terangnya.
Ketua Umum Serikat Pekerja BNI Bety Ismawati Kulsum mengatakan, dalam sejarahnya hingga kini telah ada sembilan orang alumni SP BNI yang dipindahkan ke posisi strategis di BUMN lainnya. Hal ini menandakan program yang dikembangkan SP sangat penting.
"Pelatihan ini dilakukan rutin demi meningkatkan kapabilitas leadership. Mereka diajarkan untuk pengukuran kinerja dan bagaimana mengambil keputusan dan kebijakan. Ada 72 peserta pelatihan dan 36 pengurus SP di daerah untuk lakukan konsolidasi," ujarnya.
Dia menambahkan tantangan yang dihadapi industri perbankan kedepannya. Para kader SP harus mampu beradaptasi dalam dinamika kerja khususnya merespons kemajuan teknologi dalam layanan perbankan. Hal ini misalnya layanan digital banking, digital loan, tuntutan efisiensi operasional bank dan lain-lain. "Kami juga mengemban misi pemerintah dalam menyukseskan program pemberdayaan ekonomi rakyat dalam program KUR dan lainnya," ujarnya.
Salah satu inovasi perseroan dalam bisnis usaha kecil BNI yang memanfaatkan perkembangan teknologi digital yang sudah semakin pesat dan telah menyentuh segala sektor bisnis, termasuk di dalamnya sektor perbankan. Hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi atau BNI untuk terus berinovasi menjadi salah satu bank terdepan dalam penyediaan layanan berbasis digital.
BNI merancang layanan Digital Banking antara lain dengan mengimplementasikan roadmap bisnis usaha kecil berbasis digital melalui BNI Kredit Digital.
BNI Kredit Digital merupakan salah satu layanan digital yang telah diluncurkan oleh BNI bagi seluruh masyarakat Indonesia agar dapat mengajukan kredit dengan cara yang sangat mudah. Cukup dengan mengklik https://eform.bni.co.id masyarakat dimanapun dapat mengajukan kredit usaha yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro dengan limit hingga Rp25 juta atau BNI Wirausaha (BWU) dengan limit sampai dengan Rp1 miliar secara online.
Pengajuan KUR mikro dan BWU melalui layanan digital ini bertujuan mempermudah seluruh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hingga di pelosok yang terkoneksi jaringan internet untuk dapat mengakses secara online, baik melalui komputer, laptop, bahkan smartphone.
(ven)