Rini Siap Realisasikan Holding BUMN Migas dan Tambang Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan siap merealisasikan pembentukan holding BUMN sektor migas dan sektor tambang pada tahun ini. Hal ini disampaikannya usai melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Rini mengatakan, saat ini pemerintah masih menyiapkan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai pembentukan holding tersebut. Termasuk mengenai perusahaan pelat merah yang statusnya terbuka atau sudah go public.
"Kami membicarakan proses, dalam arti sudah persiapkan PP holdingnya juga soal perusahaan yang sudah go public. Dan kami sudah komunikasikan dengan Otoritas Jasa Keuangan," katanya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Menurutnya, dua sektor BUMN tersebut saat ini paling siap untuk diwujudkan. Sebelum pembentukan holding BUMN migas dan tambang benar-benar terealisasi, Rini mengaku akan mengkomunikasikannya dengan parlemen.
"Nanti juga perlu diinformasikan proses kelanjutannya dengan DPR. Tahun ini kami harapkan kalau semua bisa lancar adalah migas dan tambang, yang lain masih dalam proses," tandasnya.
Sekadar informasi, perusahaan negara yang akan masuk dalam holding BUMN migas adalah PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN. Nantinya, yang akan menjadi induk holding BUMN migas adalah Pertamina.
Sementara holding BUMN tambang terdiri dari PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam, PT Inalum (Persero), PT Bukit Asam (Persero), dan PT Timah (Persero). Nantinya Inalum yang akan menjadi induk dari holding BUMN tambang.
Rini mengatakan, saat ini pemerintah masih menyiapkan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai pembentukan holding tersebut. Termasuk mengenai perusahaan pelat merah yang statusnya terbuka atau sudah go public.
"Kami membicarakan proses, dalam arti sudah persiapkan PP holdingnya juga soal perusahaan yang sudah go public. Dan kami sudah komunikasikan dengan Otoritas Jasa Keuangan," katanya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Menurutnya, dua sektor BUMN tersebut saat ini paling siap untuk diwujudkan. Sebelum pembentukan holding BUMN migas dan tambang benar-benar terealisasi, Rini mengaku akan mengkomunikasikannya dengan parlemen.
"Nanti juga perlu diinformasikan proses kelanjutannya dengan DPR. Tahun ini kami harapkan kalau semua bisa lancar adalah migas dan tambang, yang lain masih dalam proses," tandasnya.
Sekadar informasi, perusahaan negara yang akan masuk dalam holding BUMN migas adalah PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN. Nantinya, yang akan menjadi induk holding BUMN migas adalah Pertamina.
Sementara holding BUMN tambang terdiri dari PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam, PT Inalum (Persero), PT Bukit Asam (Persero), dan PT Timah (Persero). Nantinya Inalum yang akan menjadi induk dari holding BUMN tambang.
(ven)