BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2017 Jadi 5%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk merevisi pertumbuhan ekonomi pada tahun depan menjadi di kisaran 5%-5,4%. Angka proyeksi itu lebih rendah dari sebelumnya yang berada di level 5,1%-5,4%.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, perubahan proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut dilakukan karena ekonomi dunia masih melemah di kisaran 3% di 2016. Kondisi ini lebih rendah dari tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini kelihatannya lebih jelek daripada tahun lalu yang ada di kisaran 3%. Pertumbuhan ekonomi dunia 2017 itu juga telah dilakukan revisi lagi oleh organisasi internasional," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Agus menyampaikan, kondisi pertumbuhan kredit yang tertekan pada tahun ini diyakini akan pulih pada 2017. Periode pemulihan diperkirakan akan mulai terlihat pada akhir kuartal kedua tahun depan.
"Akan ada satu periode pemulihan tapi pemulihannya itu mulai terlihat akhir kuartal kedua 2017. Ini akan membantu," katanya. (Baca: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Termasuk Tertinggi di Dunia)
Selain itu, BI memprediksi pertumbuhan kredit pada 2017 berkisar antara 10%-12%. Sementara pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan antara 9%-11%.
"Jadi pertumbuhan kredit itu yang relatif baru betul-betul siap recover akhir kuartal kedua. Memengaruhi koreksi pertumbuhan ekonomi kita," pungkas Agus.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, perubahan proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut dilakukan karena ekonomi dunia masih melemah di kisaran 3% di 2016. Kondisi ini lebih rendah dari tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini kelihatannya lebih jelek daripada tahun lalu yang ada di kisaran 3%. Pertumbuhan ekonomi dunia 2017 itu juga telah dilakukan revisi lagi oleh organisasi internasional," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Agus menyampaikan, kondisi pertumbuhan kredit yang tertekan pada tahun ini diyakini akan pulih pada 2017. Periode pemulihan diperkirakan akan mulai terlihat pada akhir kuartal kedua tahun depan.
"Akan ada satu periode pemulihan tapi pemulihannya itu mulai terlihat akhir kuartal kedua 2017. Ini akan membantu," katanya. (Baca: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Termasuk Tertinggi di Dunia)
Selain itu, BI memprediksi pertumbuhan kredit pada 2017 berkisar antara 10%-12%. Sementara pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan antara 9%-11%.
"Jadi pertumbuhan kredit itu yang relatif baru betul-betul siap recover akhir kuartal kedua. Memengaruhi koreksi pertumbuhan ekonomi kita," pungkas Agus.
(ven)