IHSG Berakhir ke Level 5.170, Bursa Jepang Dekati Level Tertinggi
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup merosot ke zona merah untuk melanjutkan tren negatif sejak sesi pembukaan pagi tadi. Pasar saham Tanah Air berakhir ke level 5.170,11 dengan penurunan sebesar 22,91 poin atau setara dengan 0,44%.
Pada sesi pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG berkurang 2,61 poin atau 0,05% ke level 5.190,40 hingga pada sesi I masih sulit keluar dari tekanan dengan kehilangan 36,94 poin atau setara dengan 0,71% ke level 5.156.08. Sedangkan kemarin, bursa saham dalam negeri menguat ke level 5.193,015 lewat tambahan 7,55 poin atau 0,15%.
Seperti dilansir CNBC, Jumat (18/11/2016) pasar saham Asia cenderung bergerak mixed pada akhir perdagangan sore ini, ketika bursa saham Jepang justru melonjak ke level tertinggi dalam 11 bulan di tengah pelemahan yen. Indeks Nikkei 225 berakhir meningkat 104,78 poin atau 0,59% ke level 17.967,41, untuk mendekati posisi terbaik sejak 6 Januari.
Catatan positif juga dicetak oleh indeks Hang Seng lewat tambahan 81,33 poin atau 0,37% ke level 22.344,21, mengiringi penguatan indeks Straits Time ke level 2.838,65 dengan kenaikan 0,89% atau setara dengan 25,17 poin. Pada seberat selat Korea, indeks Kospi berakhir memerah ke level 1.974,58, melemah sebesar 5,97 poin atau 0,30% saat indeks Shanghai jatuh 0,49% atau 15,60 poin ke level 3.192,86.
"Kurangnya detail pada diskusi seputar kerja sama perdagangan, memberikan ketidakpastian seputar keterlibatan AS dalam TPP. Saya rasa 'Abenomics' dan 'Trump-onomics' tidak lagi perlu saling eksklusif," terang Wisnu Varathan dari Mizuho Bank.
Di sisi lain nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp5,30 triliun dengan 10,12 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp129,4 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,23 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,10 triliun. Tercatat 106 saham menguat, 176 melemah dan 120 stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) naik Rp140 menjadi Rp710, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) meningkat Rp125 menjadi Rp63.100 dan PT Protech Mitra Perkasa Tbk. (OASA) bertambah Rp67 menjadi Rp264.
Sementara saham-saham yang melemahnya di antaranya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) berkurang Rp85 menjadi Rp1.100, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) turun Rp50 menjadi Rp7.775 serta PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menyusut Rp40 menjadi Rp2.340.
Pada sesi pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG berkurang 2,61 poin atau 0,05% ke level 5.190,40 hingga pada sesi I masih sulit keluar dari tekanan dengan kehilangan 36,94 poin atau setara dengan 0,71% ke level 5.156.08. Sedangkan kemarin, bursa saham dalam negeri menguat ke level 5.193,015 lewat tambahan 7,55 poin atau 0,15%.
Seperti dilansir CNBC, Jumat (18/11/2016) pasar saham Asia cenderung bergerak mixed pada akhir perdagangan sore ini, ketika bursa saham Jepang justru melonjak ke level tertinggi dalam 11 bulan di tengah pelemahan yen. Indeks Nikkei 225 berakhir meningkat 104,78 poin atau 0,59% ke level 17.967,41, untuk mendekati posisi terbaik sejak 6 Januari.
Catatan positif juga dicetak oleh indeks Hang Seng lewat tambahan 81,33 poin atau 0,37% ke level 22.344,21, mengiringi penguatan indeks Straits Time ke level 2.838,65 dengan kenaikan 0,89% atau setara dengan 25,17 poin. Pada seberat selat Korea, indeks Kospi berakhir memerah ke level 1.974,58, melemah sebesar 5,97 poin atau 0,30% saat indeks Shanghai jatuh 0,49% atau 15,60 poin ke level 3.192,86.
"Kurangnya detail pada diskusi seputar kerja sama perdagangan, memberikan ketidakpastian seputar keterlibatan AS dalam TPP. Saya rasa 'Abenomics' dan 'Trump-onomics' tidak lagi perlu saling eksklusif," terang Wisnu Varathan dari Mizuho Bank.
Di sisi lain nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp5,30 triliun dengan 10,12 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp129,4 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,23 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,10 triliun. Tercatat 106 saham menguat, 176 melemah dan 120 stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) naik Rp140 menjadi Rp710, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) meningkat Rp125 menjadi Rp63.100 dan PT Protech Mitra Perkasa Tbk. (OASA) bertambah Rp67 menjadi Rp264.
Sementara saham-saham yang melemahnya di antaranya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) berkurang Rp85 menjadi Rp1.100, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) turun Rp50 menjadi Rp7.775 serta PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menyusut Rp40 menjadi Rp2.340.
(akr)