Bandara Gunung Kidul Akan Beroperasi Secara Komersial

Sabtu, 19 November 2016 - 22:31 WIB
Bandara Gunung Kidul...
Bandara Gunung Kidul Akan Beroperasi Secara Komersial
A A A
JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mempertimbangkan pengoperasian Bandara Gading sebagai bandara komersial untuk mengembangkan pariwisata daerah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Bandara Gading telah dibangun, namun untuk melayani penerbangan komersial harus dievaluasi terlebih dahulu, terutama terkait keselamatan dan keamanannya. Kemenhub akan membicarakan dengan Pemda untuk membahas masalah tersebut." katanya seperti dalam rilis yang diterima SINDOnews di Jakarta, Sabtu (19/11/2016).

Bandar Udara Gading terletak di daerah Gunung Kidul yang memiliki landasan pacu sepanjang 900 meter. Menurutnya, pengoperasian bandara tersebut dapat dikembangkan untuk penerbangan pribadi maupun pesawat jenis ATR, yang diharapkan mampu mendukung pengembangan potensi pariwisata dan kemaritiman di Gunung Kidul.

Gunung Kidul dengan potensi pariwisata alam dan budayanya membutuhkan dukungan transportasi. Beberapa objek wisata di Gunung Kidul adalah Gua Pindul, Pantai Baron, Pantai Indrayanti, Pantai Pengilon, Air Terjun Sri Getuk, dan Gua Jomblang.

"Transportasi berdampak langsung pada belanja wisata, dimana komponen biaya untuk transportasi dapat mencapai 30 sampai 40 persen dari keseluruhan biaya wisata, apalagi bila wisatawan harus menempuh long haul flight. Karena itu diperlukan konektivitas transportasi untuk mendukung sektor pariwisata," imbuh dia.

Sementara itu, untuk Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 prioritas nasional Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan pengembangan infrastruktur udara dan kereta api.

Beberapa minggu yang lalu, Menhub melakukan kunjungan ke titik perlintasan KA Yogyakarta-Magelang. Sebagai hasil dari kunjungan tersebut, Kementerian Perhubungan akan melakukan reaktivasi jalur lintas KA Yogyakarta-Magelang.

"Jalur kereta api dari Stasiun Sentolo akan dibuat langsung menuju Candi Borobudur untuk lebih mendorong kunjungan wisatawan, khususnya ke Candi Borobudur di Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Saya akan berbicara dengan Direksi PT Borobudur untuk rencana pengembangan Candi Borobudur," tuturnya.

Selain itu, mantan bos PT Angkasa Pura II ini mengungkapkan, BUMN juga telah berperan aktif dalam pengembangan pariwisata di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu PT Angkasa Pura I (Persero).

"Karena kapasitas Bandara Adisutjipto yang sudah tidak memadai, maka dibangunlah bandar udara di Kulon Progo. Pembebasan tanahnya sudah 70% dan kegiatan konstruksi akan dimulai pada tahun 2017 dan direncanakan selesai pada 2019," terang Budi.

Menhub menambahkan, bandar udara di Kulon Progo direncanakan sebagai pendukung untuk sektor pariwisata dan sektor industri di Kabupaten Kulon Progo dan Kota Yogyakarta seperti Kawasan Industri Ringan Tuksono, Kawasan Industri Pertanian dan Peternakan Banguncipto yang terintegrasi dengan Kawasan Industri Sentolo dan Bukit Menoreh.

Selain itu, bandar udara tersebut dibangun untuk mendukung aksesibilitas pada kawasan pelabuhan dan Industri Perikanan Adikarto, Kawasan Wisata Pantai Glagah dan Kawasan Wisata Bantul.

"Saya harap pembangunan bandar udara di Kulon Progo ini dapat meningkatkan perkembangan ekonomi berupa peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), meningkatkan kualitas lingkungan dan kualitas sosial serta dapat meningkatkan lapangan kerja," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0728 seconds (0.1#10.140)