Indonesia Tidak Terpengaruh Rencana AS Hengkang dari TPP
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan, rencana Amerika Serikat (AS) untuk keluar dari keanggotaan kerja sama lintas Pasifik (Trans Pacific Partnership/TPP) tidak akan memengaruhi Indonesia. Rencana Negeri Paman Sam resign dari TPP dilontarkan oleh Presiden AS terpilih, Donald Trump.
Jokowi mengungkapkan, saat ini pemerintah masih mempelajari untung dan rugi keanggotaan Indonesia di TPP. Jika memang dengan bergabung ke TPP akan menguntungkan Indonesia, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memastikan akan tetap melanjutkannya meskipun AS tetap keluar dari TPP.
"Batal (AS di TPP) enggak ada pengaruhnya ke kita. Kalau untung berarti kita ikut. Kalau enggak ya berarti seperti biasa saja," katanya di JCC, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Hal senada juga diungkapkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Menurutnya, rencana AS untuk hengkang dari TPP tidak menjadi persoalan yang serius untuk Indonesia.
Apalagi, saat ini Indonesia belum masuk dalam keanggotaan tersebut dan masih mempertimbangkannya untuk gabung. Jadi, pemerintah masih akan mempelajari keuntungan yang akan didapat Indonesia jika bergabung.
"Memang biasa saja, tidak ada soal (jika AS keluar dari TPP). Kita kan belum masuk TPP, kita baru studi untuk mempertimbangkan masuk TPP. Yang disampaikan Presiden adalah kita harus melihat peluangnya," tandasnya.
Jokowi mengungkapkan, saat ini pemerintah masih mempelajari untung dan rugi keanggotaan Indonesia di TPP. Jika memang dengan bergabung ke TPP akan menguntungkan Indonesia, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memastikan akan tetap melanjutkannya meskipun AS tetap keluar dari TPP.
"Batal (AS di TPP) enggak ada pengaruhnya ke kita. Kalau untung berarti kita ikut. Kalau enggak ya berarti seperti biasa saja," katanya di JCC, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Hal senada juga diungkapkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Menurutnya, rencana AS untuk hengkang dari TPP tidak menjadi persoalan yang serius untuk Indonesia.
Apalagi, saat ini Indonesia belum masuk dalam keanggotaan tersebut dan masih mempertimbangkannya untuk gabung. Jadi, pemerintah masih akan mempelajari keuntungan yang akan didapat Indonesia jika bergabung.
"Memang biasa saja, tidak ada soal (jika AS keluar dari TPP). Kita kan belum masuk TPP, kita baru studi untuk mempertimbangkan masuk TPP. Yang disampaikan Presiden adalah kita harus melihat peluangnya," tandasnya.
(ven)