Jisdor Bank Indonesia: Rupiah Melemah Tembus Rp13.570/USD
Jisdor Bank Indonesia: Rupiah Melemah Tembus Rp13.570/USD
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Jumat (25/11/2016), menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia dibuka Rp13.570/USD, alias terdepresiasi 30 poin dari hari Kamis (24/11) yaitu Rp13.540/USD.
Melemahnya rupiah juga terpantau di indeks Bloomberg, Jumat ini, dimana mata uang Garuda dibuka melemah 12 poin atau 0,09% ke Rp13.570/USD. Kemarin, rupiah berakhir menunduk 68 poin atau 0,50% ke level Rp13.558/USD.
Data Yahoo Finance hari ini mencatat, rupiah dibuka melemah 20 poin ke Rp13.583/USD. Sebelumnya, rupiah pada Kamis kemarin berakhir di level Rp13.563/USD.
Sementara data SINDOnews yang bersumber dari Limas, Jumat ini, mencatat rupiah dibuka di posisi Rp13.634/USD, alias melemah 89 poin dari posisi penutupan kemarin di Rp13.545 per USD.
Melemahnya rupiah karena pelaku pasar masih memperhatikan pergerakan kekuatan dolar. Melansir Reuters, Jumat (25/11), indeks USD terhadap sekeranjang mata uang utama naik ke 102,050 semalam, yang merupakan kenaikan tertinggi selama 13 tahun.
Dolar naik tertinggi sejak delapan bulan terhadap yen, imbal hasil obligasi AS yang kembali menguat di Asia, sebelum pasar AS beristirahat karena libur Thanksgiving. Dolar AS naik 0,3% ke ¥ 113,710.
Sementara itu, dolar stabil terhadap pound sterling di USD1,2446 GBP, namun kesikut oleh euro yang naik 0,1% menjadi USD1,0558 EUR. Hal ini memperlebar jarak antara euro dengan dolar AS dari sebelumnya USD1,0518 EUR.
Adapun dolar Australia menguat 0,2% terhadap USD menjadi USD0,7430 AUD. Aussie sendiri telah meraup keuntungan lebih dari 1% pada pekan ini, berkat kenaikan harga komoditas seperti bijih besi.
Melemahnya rupiah juga terpantau di indeks Bloomberg, Jumat ini, dimana mata uang Garuda dibuka melemah 12 poin atau 0,09% ke Rp13.570/USD. Kemarin, rupiah berakhir menunduk 68 poin atau 0,50% ke level Rp13.558/USD.
Data Yahoo Finance hari ini mencatat, rupiah dibuka melemah 20 poin ke Rp13.583/USD. Sebelumnya, rupiah pada Kamis kemarin berakhir di level Rp13.563/USD.
Sementara data SINDOnews yang bersumber dari Limas, Jumat ini, mencatat rupiah dibuka di posisi Rp13.634/USD, alias melemah 89 poin dari posisi penutupan kemarin di Rp13.545 per USD.
Melemahnya rupiah karena pelaku pasar masih memperhatikan pergerakan kekuatan dolar. Melansir Reuters, Jumat (25/11), indeks USD terhadap sekeranjang mata uang utama naik ke 102,050 semalam, yang merupakan kenaikan tertinggi selama 13 tahun.
Dolar naik tertinggi sejak delapan bulan terhadap yen, imbal hasil obligasi AS yang kembali menguat di Asia, sebelum pasar AS beristirahat karena libur Thanksgiving. Dolar AS naik 0,3% ke ¥ 113,710.
Sementara itu, dolar stabil terhadap pound sterling di USD1,2446 GBP, namun kesikut oleh euro yang naik 0,1% menjadi USD1,0558 EUR. Hal ini memperlebar jarak antara euro dengan dolar AS dari sebelumnya USD1,0518 EUR.
Adapun dolar Australia menguat 0,2% terhadap USD menjadi USD0,7430 AUD. Aussie sendiri telah meraup keuntungan lebih dari 1% pada pekan ini, berkat kenaikan harga komoditas seperti bijih besi.
(ven)
Explore More