Bunga Kredit Usaha Rakyat Ditarget Turun Menuju 7%
A
A
A
BOGOR - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memasang target tingkat bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan turun di kisaran level 7 sampai 8% pada tahun depan. Saat ini, bunga KUR yang dipatok pemerintah yakni sebesar 9% yang berlaku sejak awal tahun lalu.
Penurunan bunga KUR untuk tahun depan ini, diharapkan Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani bisa menggenjot sektor kredit masyarakat. "Bunga KUR mungkin tahun depan bisa turun lagi. Sekitar 1 hingga 2% lebih kecil dari posisi 2016. Sekarang kan 9%," kata dia di Bogor, Sabtu (26/11/2016).
Sebelumnya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution pernah menyampaikan bahwa dibutuhkan banyak bank penyalur yang bisa menyalurkan hingga menjangkau masyarakat pelosok Indonesia untuk menggenjot KUR. Selain bank, menurutnya juga akan ada payment company, perusahaan pembiayaan juga sedang dipelajari oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kita memang butuh banyak bank penyalur. Supaya bisa menjangkau sampai ke desa-desa. Penyalurannya, KUR itu ada mikro, ada retail, malah kita sedang mendesign ulang ada investasi dan modal kerja. Dua sudah jalan, kalau dua yang investasi dan modal kerja itu belum. Mikro dan retail sudah jalan," jelas Darmin
Selain menurunkan bunga KUR, Askolani juga menerangkan bantuan kepada masyarakat kecil juga tetap masih berjalan dalam bentuk beras yang di tahun depan akan diberikan dengan menggunakan kartu-kartu sosial khusus melalui Kementerian Sosial (Kemenson). "Raskin itu akan melalui Kemensos. Tahun depan, kalau 44 kota sukses di 2017 maka raskin di 2018 bisa terimplementasi penuh dalam bentuk itu," pungkasnya.
Penurunan bunga KUR untuk tahun depan ini, diharapkan Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani bisa menggenjot sektor kredit masyarakat. "Bunga KUR mungkin tahun depan bisa turun lagi. Sekitar 1 hingga 2% lebih kecil dari posisi 2016. Sekarang kan 9%," kata dia di Bogor, Sabtu (26/11/2016).
Sebelumnya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution pernah menyampaikan bahwa dibutuhkan banyak bank penyalur yang bisa menyalurkan hingga menjangkau masyarakat pelosok Indonesia untuk menggenjot KUR. Selain bank, menurutnya juga akan ada payment company, perusahaan pembiayaan juga sedang dipelajari oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kita memang butuh banyak bank penyalur. Supaya bisa menjangkau sampai ke desa-desa. Penyalurannya, KUR itu ada mikro, ada retail, malah kita sedang mendesign ulang ada investasi dan modal kerja. Dua sudah jalan, kalau dua yang investasi dan modal kerja itu belum. Mikro dan retail sudah jalan," jelas Darmin
Selain menurunkan bunga KUR, Askolani juga menerangkan bantuan kepada masyarakat kecil juga tetap masih berjalan dalam bentuk beras yang di tahun depan akan diberikan dengan menggunakan kartu-kartu sosial khusus melalui Kementerian Sosial (Kemenson). "Raskin itu akan melalui Kemensos. Tahun depan, kalau 44 kota sukses di 2017 maka raskin di 2018 bisa terimplementasi penuh dalam bentuk itu," pungkasnya.
(akr)