Empat Provinsi Ini Tetapkan UMP Tak Sesuai UU

Senin, 28 November 2016 - 14:16 WIB
Empat Provinsi Ini Tetapkan...
Empat Provinsi Ini Tetapkan UMP Tak Sesuai UU
A A A
JAKARTA - ‎Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker)mengungkapkan, ada empat provinsi di Indonesia yang menetapkan upah minimum provinsi (UMP) tidak sesuai dengan PP No 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan. Keempat provinsi tersebut yakni Aceh, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker Haiyani Rumondang mengatakan, penetapan upah dari keempat provinsi ini tidak sesuai dengan formula. Mereka ada yang menetapkan upah lebih tinggi dan rendah dari ketentuan.

"Tiga provinsi di antaranya lebih tinggi dan satu lebih rendah," ujarnya di Gedung Kemnaker, Jakarta, Senin (28/11/2016).

Haiyani merinncikan, ada ‎tiga provinsi yang menetapkan UMP 2017 di atas formula, yakni Aceh dengan kenaikan 18,01% dari Rp2.118.500 menjadi Rp2.500.000, Kalimantan Selatan dengan kenaikan 8,29% dari Rp2.085.050 menjadi Rp2.258.000, dan Papua dengan kenaikan 9,39% dari Rp2.435.000 menjadi Rp2.663.646.

"UMP di Aceh lebih tinggi 9,76% di atas hitungan formula 8,25%, Kalimantan Selatan lebih tinggi 0,04% di atas formula, dan Papua lebih tinggi 1,14% di atas formula," katanya.

Di luar itu, lanjut dia, ada satu provinsi yang menetapkan UMP di bawah formula yakni Nusa Tenggara Timur (NTT) yang hanya sebesar 7,02%. Persentase tersebut berada 1,23% di bawah hitungan formula.

"Satu provinsi tetapkan lebih rendah yaitu NTT sebesar 7,02%. Jadi, kira-kira kurang 1,23%, lebih kecil dari 8,25%," ujar dia.

Sekadar informasi, pemerintah melalui Kemnaker menetapkan kenaikan UMP 2017 sebesar 8,25%. Keputusan itu sesuai ketentuan dari PP No 78 Tahun 2015 tentang pengupahan yang menggunakan angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam menetapkan besaran kenaikan UMP.

Bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi nasional sebesar 3,07% dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,18%. Sehingga formula kenaikan upah yang ditetapkan sebesar 8,25%.
(izz)
Berita Terkait
Pengusaha Ancam Potong...
Pengusaha Ancam Potong Gaji Buruh, Jika Gubernur Naikkan UMP
Ini 6 Negara dengan...
Ini 6 Negara dengan Gaji Buruh Tertinggi di Dunia
BPS: Upah Nominal Buruh...
BPS: Upah Nominal Buruh Tani Meningkat 0,15%
Buruh Minta UMP 2022...
Buruh Minta UMP 2022 Naik 10%, KSPI Beberkan Alasannya
Sempat Alot, Upah Buruh...
Sempat Alot, Upah Buruh di Karawang Diusulkan Naik Jadi Rp5.797.000
Buruh Jawa Barat Tuntut...
Buruh Jawa Barat Tuntut Kenaikan Upah 8% pada 2021
Berita Terkini
Harga Emas Antam Masih...
Harga Emas Antam Masih di Rp1.965.000 per Gram, Ini Rinciannya
37 menit yang lalu
China Respons Tarif...
China Respons Tarif 245% Trump: Kami Tidak Takut Perang
56 menit yang lalu
China Aktifkan Reaktor...
China Aktifkan Reaktor Thorium, Energi Nuklir Bersih Pertama di Dunia
2 jam yang lalu
Perang Dagang Menggila,...
Perang Dagang Menggila, Trump Targetkan Kapal-kapal China usai Beijing Boikot LNG AS
3 jam yang lalu
Lindungi Aset Bisnis,...
Lindungi Aset Bisnis, Nawakara Tawarkan Sistem ISS Berbasis Risiko
13 jam yang lalu
Tarif Trump Bikin Banyak...
Tarif Trump Bikin Banyak Negara Makin Semangat Gabung BRICS
13 jam yang lalu
Infografis
Tak Bisa Ditepis Barat,...
Tak Bisa Ditepis Barat, Ini Bukti Kejahatan Perang Israel di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved