Bursa Saham Jepang Flat, IHSG Dibuka Lanjutkan Penguatan
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka kembali menghijau setelah pada perdagangan kemarin ditutup terapresiasi. IHSG hari ini dibuka menguat 19,58 poin atau 0,38% ke level 5.156,25 saat bursa saham Asia variatif.
Pada perdagangan kemarin, pasar saham Tanah Air berhasil ditutup di zona hijau atau menguat 22,10 poin atau 0,43% ke level 5.136,67.
Sektor saham dalam negeri mayoritas positif dengan penguatan tertinggi adalah sektor aneks industri yang naik 1,09%. Sementara, sektor yang melemah t6erdalam adalah sektor perkebunan yang melemah 0,91%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp26 miliar dengan 7 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp1,37 miliar dengan aksi jual asing Rp15,88 miliar dan aksi beli sebesar Rp17,25 miliar. Tercatat sebanyak 26 saham menguat, 9 saham melemah dan 10 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp400 menjadi Rp63.450, PT Matarahari Departmenet Store Tbk (LPPF) naik Rp250 menjadi Rp14.900, United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp225 menjadi Rp22.000.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp100 menjadi Rp11.450, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun Rp40 menjadi Rp3.460, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp25 menjadi Rp16.975.
Dilansir CNBC, Rabu (30/11/2016), bursa saham Asia mengawali perdagangan hari ini tercatat variatif dengan saham energi di bawah tekanan setelah semalam harga minyak menurun dan sebagai pelaku pasar mencermati pertemuan OPEC di wina hari ini.
Di Jepang, Indeks Nikkei N225 mendatar di level 18.319,72, sementara di Korea Selatan, Kospi juga bergerak sedikit, perdagangan berada di level 1.979,49. Di Australia, Indeks ASX 200 turun 0,08% dengan penambang terkemuka mengalami kerugian mengakibatkan sektor material jatuh 2,04% dan sektor energi turun 0,71%.
Harga minyak jatuh hampir 4% persen pada penutupan kemarin di tengah ketidakpastian baru atas kesepakatan OPEC untuk mengurangi tingkat produksi dengan menteri dari 14 negara yang dijadwalkan bertemu di Wina hari ini untuk mengumumkan keputusan tentang pemotongan produksi minyak yang sudah diusulkan pada pertemuan September.
Di perdagangan Asia, harga minyak AS rebound sedikit atau naik 0,33% ke level USD45,38, setelah sesi sebelumnya jatuh 3,9%. patokan global Brent tercatat mendatar, setelah sebelumnya jatuh 3,9% menjadi USD46,38.
Pada perdagangan kemarin, pasar saham Tanah Air berhasil ditutup di zona hijau atau menguat 22,10 poin atau 0,43% ke level 5.136,67.
Sektor saham dalam negeri mayoritas positif dengan penguatan tertinggi adalah sektor aneks industri yang naik 1,09%. Sementara, sektor yang melemah t6erdalam adalah sektor perkebunan yang melemah 0,91%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp26 miliar dengan 7 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp1,37 miliar dengan aksi jual asing Rp15,88 miliar dan aksi beli sebesar Rp17,25 miliar. Tercatat sebanyak 26 saham menguat, 9 saham melemah dan 10 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp400 menjadi Rp63.450, PT Matarahari Departmenet Store Tbk (LPPF) naik Rp250 menjadi Rp14.900, United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp225 menjadi Rp22.000.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp100 menjadi Rp11.450, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun Rp40 menjadi Rp3.460, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp25 menjadi Rp16.975.
Dilansir CNBC, Rabu (30/11/2016), bursa saham Asia mengawali perdagangan hari ini tercatat variatif dengan saham energi di bawah tekanan setelah semalam harga minyak menurun dan sebagai pelaku pasar mencermati pertemuan OPEC di wina hari ini.
Di Jepang, Indeks Nikkei N225 mendatar di level 18.319,72, sementara di Korea Selatan, Kospi juga bergerak sedikit, perdagangan berada di level 1.979,49. Di Australia, Indeks ASX 200 turun 0,08% dengan penambang terkemuka mengalami kerugian mengakibatkan sektor material jatuh 2,04% dan sektor energi turun 0,71%.
Harga minyak jatuh hampir 4% persen pada penutupan kemarin di tengah ketidakpastian baru atas kesepakatan OPEC untuk mengurangi tingkat produksi dengan menteri dari 14 negara yang dijadwalkan bertemu di Wina hari ini untuk mengumumkan keputusan tentang pemotongan produksi minyak yang sudah diusulkan pada pertemuan September.
Di perdagangan Asia, harga minyak AS rebound sedikit atau naik 0,33% ke level USD45,38, setelah sesi sebelumnya jatuh 3,9%. patokan global Brent tercatat mendatar, setelah sebelumnya jatuh 3,9% menjadi USD46,38.
(izz)