Pertamina Mendorong Konsumsi Pertamax Turbo dan Dexlite

Jum'at, 02 Desember 2016 - 23:04 WIB
Pertamina Mendorong...
Pertamina Mendorong Konsumsi Pertamax Turbo dan Dexlite
A A A
YOGYAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus berusaha mendorong penggunaan bahan bakar kualitas tinggi untuk para konsumen. Diharapkan penetrasi Pertamax turbo dan juga Dexlite terus mengalami peningkatan, lantaran potensi di Yogyakarta cukup besar.

General Manager Marketing Operational Pertamina Region (MOR) IV Kusnendar mengakui, saat ini konsumsi dari Pertamax Turbo di DIY masih sedikit, hanya sekitar 800 liter perhari per Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Dia menerangkan tengah mendorong agar semakin banyak SPBU yang menjual bahan bakar dengan RON sekitar 98% ini.

"Di Yogyakarta, dari 46 SPBU baru 3 yang menyediakan Pertamax Turbo. Saya berharap kian banyak," tuturnya.

Dengan berkaca pada penetrasi pasar produk Bahan Bakar Khusus (BBK) belakangan ini yang cukup menggembirakan, dia berharap penjualan Pertamax Turbo juga mendulang hasil yang sama. Ditargetkan penjualan Pertamax Turbo di wilayah ini mampu mencapai angka sekitar 7% hingga 8%. Bahkan untuk ukuran Kota Yogyakarta dengan potensi yang besar, maka bisa di atas 8%.

Tak hanya Pertamax Turb, penjualan Dexlite, varian tertinggi dari solar ini juga masih butuh ditingkatkan. Minimnya SPBU yang menyediakan nozzle khusus Dexlite dituding menjadi penyebab masih rendahnya tingkat konsumsi pada varian paling bagus dari Solar ini.

Dia mengungkapkan, Yogyakarta baru memiliki 4 SPBU yang menyediakann Dexlite. Kondisi serupa juga terjadi di area operasionalnya, Jawa Tengah dimana baru sekitar 57 SPBU yang menyediakan Dexlite. Jumlah tersebut masih sangat minim jika dibandingkan dengan jumlah total keseluruhan SPBU di Jateng dan DIY yang mencapai 780 buah.

"Kalau dihitung dari 780 SPBU, ya berarti baru sekitar 7 % yang menyediakan Dexlite," papar dia.

Lebih lanjut Kusnendar menerangkan idealnya jumlah SPBU yang menyediakan Pertamax Turbo dan juga Dexlite mencapai 70%, Kendati demikian dia mengakui angka tersebut akan sulit tercapai mengingat delta price (selisih harga) dengan bahan bakar varian di bawahnya masih terlalu jauh.

Menurutnya, tehnologi sulfur dari yang dikandung solar 3.500 ke 1.200 untuk Dexlite rentangnya memang cukup besar. Tentu hal tersebut memerlukan effort luar biasa, hal tersebut tercermin harga. Sehingga karena harganya yang terpaut cukup besar ini mengakibatkan tingkat konsumsi bahan bakar yang berkualitas tinggi ini masih minim.

"Beda Rp1.500 perliter. Kalau untuk mobil pribadi berbahan bakar dasar solar jelas tidak begitu masalah karena 1 liter bisa menempuh 15 kilometer. Tetapi untuk truk atau bis 1 liter bisa 3 kilometer. Tentu awak dari kendaraan ini berpikir ulang untuk membeli varian di atas solar," katanya.

Sementara Branch Manager Marketing Pertamina Area Yogyakarta dan Surakarta Doddy Prasetya mengatakan keinginan menambahkan jumlah SPBU yang menyediakan Pertamax Turbo dan juga Dexlite terhalang investasi yang tidak sedikit bagi SPBU. Hal ini lantaran butuh nozzle khusus kedua bahan bakar tersebut. "Belum lagi pasarnya memang belum besar. Sehingga masih sedikit tersendat," ujarnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0992 seconds (0.1#10.140)