Fluktuasi Harga Komoditas Akan Bayangi Penguatan IHSG
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal balik menguat, setelah kemarin sepanjang hari berada di bawah tekanan. Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menerangkan, bursa saham Tanah Air akan menguji menguji support level 5.178, ketika pola pergerakan masih dibayangi oleh fluktuasi harga komoditas dengan range pergerakan 5.178-5.336.
"Terus merlangsung nya capital outflow, hal ini tentunya cukup mempengaruhi pola gerak IHSG. Namun melihat kondisi perekonomian yang masih berada dalam kondisi stabil dan kuat, hal ini dapat menopang," terangnya di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
(Baca Juga: IHSG Memerah Sendirian di Tengah Lompatan Bursa Asia)
Lebih lanjut dia menerangkan dengan kondisi ekonomi yang cenderung tidak banyak perubahan, hal ini berpotensi mendorong kenaikan IHSG jelang penghujung tahun 2016. Sementara sebelumnya IHSG berakhir memerah dengan penyusutan sebesar menyusut sebesar 7,60 poin atau 0,14% ke level 5.265,37.
(Baca Juga: IHSG Diperkirakan Tertekan hingga Level 5.175)
Adapun transaksi pada bursa Indonesia sore kemarin tercatat sebesar Rp6,83 triliun dengan 9,48 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp328,4 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,02 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,69 triliun.
"Target resistance yang perlu ditembus pada perdagangan hari ini berada pada level 5.336. IHSG berpotensi menguat," paparnya.
Sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini di antaranya PT H.M. Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS). Selanjutnya ada juga PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), hingga PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).
"Terus merlangsung nya capital outflow, hal ini tentunya cukup mempengaruhi pola gerak IHSG. Namun melihat kondisi perekonomian yang masih berada dalam kondisi stabil dan kuat, hal ini dapat menopang," terangnya di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
(Baca Juga: IHSG Memerah Sendirian di Tengah Lompatan Bursa Asia)
Lebih lanjut dia menerangkan dengan kondisi ekonomi yang cenderung tidak banyak perubahan, hal ini berpotensi mendorong kenaikan IHSG jelang penghujung tahun 2016. Sementara sebelumnya IHSG berakhir memerah dengan penyusutan sebesar menyusut sebesar 7,60 poin atau 0,14% ke level 5.265,37.
(Baca Juga: IHSG Diperkirakan Tertekan hingga Level 5.175)
Adapun transaksi pada bursa Indonesia sore kemarin tercatat sebesar Rp6,83 triliun dengan 9,48 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp328,4 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,02 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,69 triliun.
"Target resistance yang perlu ditembus pada perdagangan hari ini berada pada level 5.336. IHSG berpotensi menguat," paparnya.
Sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini di antaranya PT H.M. Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS). Selanjutnya ada juga PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), hingga PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).
(akr)