Jumlah Penumpang Pesawat Tergantung Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 08 Desember 2016 - 16:08 WIB
Jumlah Penumpang Pesawat...
Jumlah Penumpang Pesawat Tergantung Pertumbuhan Ekonomi
A A A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyatakan, kenaikan jumlah penumpang pesawat di Indonesia tergantung pada pertumbuhan ekonomi nasional. Jika pemerintah ingin industri angkutan udara terus maju, terlebih dahulu tingkatkan laju ekonomi.

Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Helmi Imam Satriyono mengatakan, idealnya jumlah pertumbuhan penumpang pesawat itu empat kali dari pertumbuhan ekonomi. Angka tersebut tercatat terus menurun karena kondisi perekonomian yang lesu.

"Penambahan penumpang terkait GDP pada 2013 itu perekonomian tumbuh 5,6%, penumpang tumbuh 22,3%. Artinya, tahun itu sekitar 4 kali dari GDP, tahun 2014 pertumbuhan ekonomi 5,1%, akhir tahun penumpang tumbuh 16,7% sekitar 3,3 kali GDP, 2015 GDP 5%, pertumbuhan penumpang secara nasional 13,1%. Teorinya dalam kajian tiga sampai empat kali GDP," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Dia mengungkapkan, saham perusahaan dimiliki mayoritas oleh pemerintah sebesar 60,5%. Komposisi pendapatan Garuda masih didominasi induk usaha.

"Garuda saat ini 60,5% dimiliki pemerintah. Garuda memiliki tujuh anak usaha yang laporan keuangannya terkonsolidasi. Komposisi 20% pendapatan dari anak usaha termasuk Citilink. Kita kontrol bisnis mereka hingga pesawat servisnya," kata Helmi.

Adanya Citilink, lanjut dia, untuk memenuhi pasar Indonesia di segmen Low Cost Carrier (LCC) yang terus tumbuh pesat. Di luar itu, Garuda Indonesia masih tetap memimpin dengan segala fasilitas.

"Full services Garuda dan low cost Citilink karena pasar Indonesia banyak orientasi harga. Ada biaya yang ditempatkan di Garuda, ranking bagus di dunia itu ada biayanya," pungkas Helmi.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7179 seconds (0.1#10.140)