Libur Nataru, Garuda Indonesia Siap Terbangkan 102 Pesawat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Garuda Indonesia menyiapkan 102 pesawat untuk melayani pelayanan pada masa libur nataru. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan kesiapan dalam melayani penumpang pada momen libur nataru.
"Jadi kalau ditanya kesiapan Garuda, kita sangat siap. Jadi 102 pesawat kita sediakan untuk masa peak season ini," kata dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin (4/12/2023).
Irfan mengatakan, Garuda Indonesia meyiapkan 10.762 penerbangan naik 22% dibandingkan periode musim puncak nataru periode tahun 2022/2023 dengan total 1,89 juta tempat duduk atau naik 30%. "Ini merupakan gabungan dari penerbangan Garuda Indonesia juga Citilink," jelasnya.
Pihaknya memproyeksikan jumlah penumpang akan mengalami kenaikan sekitar 20-30% masa nataru tahun 2023/2024. "Tahun ini sih kita berharap mendekati 30 persen karena selain liburan ada kampanye," kata Irfan.
Irfan mengatakan prediksi tersebut tidak hanya dari masa libur ataru, melainkan juga dihasilkan dari masa kampanye capres-cawapres yang diperkirakan akan berlangsung pada November hingga Desember mendatang.
"Ditambah akan disibukkan dengan kampanye. Jadi kita tentu akan mewaspadai pergerakan terkait kampanye. Itu yang lagi kita siapkan juga," jelasnya.
"Jadi kalau ditanya kesiapan Garuda, kita sangat siap. Jadi 102 pesawat kita sediakan untuk masa peak season ini," kata dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin (4/12/2023).
Baca Juga
Irfan mengatakan, Garuda Indonesia meyiapkan 10.762 penerbangan naik 22% dibandingkan periode musim puncak nataru periode tahun 2022/2023 dengan total 1,89 juta tempat duduk atau naik 30%. "Ini merupakan gabungan dari penerbangan Garuda Indonesia juga Citilink," jelasnya.
Pihaknya memproyeksikan jumlah penumpang akan mengalami kenaikan sekitar 20-30% masa nataru tahun 2023/2024. "Tahun ini sih kita berharap mendekati 30 persen karena selain liburan ada kampanye," kata Irfan.
Irfan mengatakan prediksi tersebut tidak hanya dari masa libur ataru, melainkan juga dihasilkan dari masa kampanye capres-cawapres yang diperkirakan akan berlangsung pada November hingga Desember mendatang.
"Ditambah akan disibukkan dengan kampanye. Jadi kita tentu akan mewaspadai pergerakan terkait kampanye. Itu yang lagi kita siapkan juga," jelasnya.
(nng)