Pertamina Berdayakan Ekonomi Rakyat Melalui Mangrove
A
A
A
INDRAMAYU - PT Pertamina (Persero) berupaya meningkatkan pamor makanan olahan berbasis pengembangan ekosistem hutan bakau (mangrove) sebagai salah satu potensi mengangkat perekonomian masyarakat. Untuk meningkatkan pamor makanan berbahan mangrove, Pertamina memberikan edukasi serta pelatihan memasak bersama Chef Aiko, di Komplek Patra Ayu, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (9/12/2016).
Pelatihan memasak berbahan dari mangrove tersebut diikuti sekitar 200 peserta dari ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Indramayu. Adapun UMKM Binaan Pertamina tersebut, diharapkan dapat memberikan alternatif produk olahan makanan berbahan baku mangrove.
Hingga saat ini, Pertamina telah membina beberapa kelompok masyarakat di sekitar Pantai Karangsong untuk melakukan pembibitan dan penanaman mangrove sekaligus mengembangkannya sebagai bahan olahan pangan seperti sirup, kecap, tempe, cokelat, dan aneka keripik.
"Kami melihat perlunya pengembangan mangrove sebagai sumber makanan olahan sebagai potensi usaha bagi masyarakat sekitar Karangsong. Sehingga nantinya menjadi salah satu makanan khas yang bisa dinikmati seluruh masyarakat dan dapat memberi dampak ekonomi bagi masyarakat," jelas Rustam Aji selaku Head of Communication and Relation Pertamina RU VI Balongan.
Menurut Rustam, pengembangan aneka macam makanan mangrove di Pantai Karangsong, Indramayu, memiliki cerita panjang dan tak lepas dari kebocoran minyak di Indramayu pada 2008. Adapun Karangsong termasuk wilayah yang paling terdampak akibat pencemaran minyak tersebut.
"Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pemulihan lingkungan, Pertamina gencar melakukan penanaman dan konservasi terhadap mangrove di kawasan tersebut," kata dia.
Upaya tersebut, lanjutnya, telah mendorong kawasan konservasi mangrove Karangsong berkembang menjadi kawasan ekowisata. Pemerintah lantas menobatkannya sebagai sentra pengembangan mangrove di wilayah barat Indonesia. Kegiatan ini, imbuhnya, merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-59 Pertamina.
Dan puncaknya akan diselenggarakan pada 10 Desember 2016, melalui kegiatan Pemberdayaan Pesisir dan Pembersihan Pantai di lima wilayah. Diantaranya Tanjung Uban di Kepulauan Riau, Indramayu di Jawa Barat, Cilacap di Jawa Tengah, Banyuwangi (Jawa Timur) dan Balikpapan di Kalimantan Timur.
Dia menambahkan, rangkaian kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pertamina dalam konservasi dan rehabilitiasi lingkungan. Dan hasilnya tidak hanya memberi dampak positif terhadap alam juga memberi kontribusi signifikan dalam memajukan perekonomian masyarakat.
"Kami harap rangkaian kegiatan dapat menginspirasi masyarakat menjaga lingkungan sekaligus mengembangkan potensi lokal guna menggerakkan perekonomian masyarakat secara optimal," tutupnya.
Pelatihan memasak berbahan dari mangrove tersebut diikuti sekitar 200 peserta dari ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Indramayu. Adapun UMKM Binaan Pertamina tersebut, diharapkan dapat memberikan alternatif produk olahan makanan berbahan baku mangrove.
Hingga saat ini, Pertamina telah membina beberapa kelompok masyarakat di sekitar Pantai Karangsong untuk melakukan pembibitan dan penanaman mangrove sekaligus mengembangkannya sebagai bahan olahan pangan seperti sirup, kecap, tempe, cokelat, dan aneka keripik.
"Kami melihat perlunya pengembangan mangrove sebagai sumber makanan olahan sebagai potensi usaha bagi masyarakat sekitar Karangsong. Sehingga nantinya menjadi salah satu makanan khas yang bisa dinikmati seluruh masyarakat dan dapat memberi dampak ekonomi bagi masyarakat," jelas Rustam Aji selaku Head of Communication and Relation Pertamina RU VI Balongan.
Menurut Rustam, pengembangan aneka macam makanan mangrove di Pantai Karangsong, Indramayu, memiliki cerita panjang dan tak lepas dari kebocoran minyak di Indramayu pada 2008. Adapun Karangsong termasuk wilayah yang paling terdampak akibat pencemaran minyak tersebut.
"Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pemulihan lingkungan, Pertamina gencar melakukan penanaman dan konservasi terhadap mangrove di kawasan tersebut," kata dia.
Upaya tersebut, lanjutnya, telah mendorong kawasan konservasi mangrove Karangsong berkembang menjadi kawasan ekowisata. Pemerintah lantas menobatkannya sebagai sentra pengembangan mangrove di wilayah barat Indonesia. Kegiatan ini, imbuhnya, merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-59 Pertamina.
Dan puncaknya akan diselenggarakan pada 10 Desember 2016, melalui kegiatan Pemberdayaan Pesisir dan Pembersihan Pantai di lima wilayah. Diantaranya Tanjung Uban di Kepulauan Riau, Indramayu di Jawa Barat, Cilacap di Jawa Tengah, Banyuwangi (Jawa Timur) dan Balikpapan di Kalimantan Timur.
Dia menambahkan, rangkaian kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pertamina dalam konservasi dan rehabilitiasi lingkungan. Dan hasilnya tidak hanya memberi dampak positif terhadap alam juga memberi kontribusi signifikan dalam memajukan perekonomian masyarakat.
"Kami harap rangkaian kegiatan dapat menginspirasi masyarakat menjaga lingkungan sekaligus mengembangkan potensi lokal guna menggerakkan perekonomian masyarakat secara optimal," tutupnya.
(ven)