Indef: Gerobak Gratis Perindo Lebih Konkret dari KIS
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengapresiasi langkah Partai Perindo yang membagikan 100 ribu gerobak gratis kepada masyarakat kecil. Menurutnya, langkah tersebut lebih konkret ketimbang dengan mengeluarkan program Kartu Indonesia Sejahtera (KIS).
(Baca Juga: Sasar Masyarakat Kecil, HT Patahkan Stigma Tebar Janji)
Dia mengungkapkan, problem yang ada di masyarakat Indonesia saat ini adalah rendahnya daya saing dan minimnya lapangan pekerjaan yang ada di Tanah Air. Karena itu, pembagian gerobak gratis tersebut lebih menyasar kepada masyarakat ketimbang hanya dimanjakan dengan kartu bantalan sosial tersebut.
"Karena masyarakat kita betul-betul butuh pekerjaan, bukan sekedar kartu-kartu itu. Jadi mereka butuh diberdayakan, kalau sudah dapat pekerjaan layak, maka kartu-kartu itu tidak penting," katanya dalam Diskusi Pemikiran Ekonomi HT Dalam Dua Buku di Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Menurutnya, pembagian 100 ribu gerobak tersebut juga menjadi bukti nyata komitmen Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) untuk membuat rakyat kecil naik kelas. Melalui hal tersebut, masyarakat bawah perlahan bisa memperbaiki taraf hidupnya untuk lebih sejahtera.
"Ini replikasi yang betul-betul besar. Ini cara meningkatkan akses masyarakat miskin ke atas. Jadi contoh-contoh kongkrit yang dilakukan harus mencerminkan visi besarnya," imbuh dia.
(Baca Juga: Perindo: Masyarakat Bawah Harus Diproteksi dari Perdagangan Bebas)
Tak hanya itu, Enny juga menilai program tersebut akan membuat simpati masyarakat terhadap Partai Perindo akan semakin besar. Karena, Partai Perindo dianggap telah mampu menjawab kebutuhan masyarakat menengah ke bawah selama ini.
"Kalau misalnya 100 ribu gerobak diserahkan pada pedagang asongan, tapi message-nya hanya kehadiran Partai Perindo tentu dirasakan masyarakat. Tapi kalau misinya pemberdayaan dan itu sebenarnya yang akan menjadi embrio trust dan keyakinan masyarakat akan visi besar Pak Hary," terang dia.
(Baca Juga: Sasar Masyarakat Kecil, HT Patahkan Stigma Tebar Janji)
Dia mengungkapkan, problem yang ada di masyarakat Indonesia saat ini adalah rendahnya daya saing dan minimnya lapangan pekerjaan yang ada di Tanah Air. Karena itu, pembagian gerobak gratis tersebut lebih menyasar kepada masyarakat ketimbang hanya dimanjakan dengan kartu bantalan sosial tersebut.
"Karena masyarakat kita betul-betul butuh pekerjaan, bukan sekedar kartu-kartu itu. Jadi mereka butuh diberdayakan, kalau sudah dapat pekerjaan layak, maka kartu-kartu itu tidak penting," katanya dalam Diskusi Pemikiran Ekonomi HT Dalam Dua Buku di Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Menurutnya, pembagian 100 ribu gerobak tersebut juga menjadi bukti nyata komitmen Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) untuk membuat rakyat kecil naik kelas. Melalui hal tersebut, masyarakat bawah perlahan bisa memperbaiki taraf hidupnya untuk lebih sejahtera.
"Ini replikasi yang betul-betul besar. Ini cara meningkatkan akses masyarakat miskin ke atas. Jadi contoh-contoh kongkrit yang dilakukan harus mencerminkan visi besarnya," imbuh dia.
(Baca Juga: Perindo: Masyarakat Bawah Harus Diproteksi dari Perdagangan Bebas)
Tak hanya itu, Enny juga menilai program tersebut akan membuat simpati masyarakat terhadap Partai Perindo akan semakin besar. Karena, Partai Perindo dianggap telah mampu menjawab kebutuhan masyarakat menengah ke bawah selama ini.
"Kalau misalnya 100 ribu gerobak diserahkan pada pedagang asongan, tapi message-nya hanya kehadiran Partai Perindo tentu dirasakan masyarakat. Tapi kalau misinya pemberdayaan dan itu sebenarnya yang akan menjadi embrio trust dan keyakinan masyarakat akan visi besar Pak Hary," terang dia.
(akr)