Ekonom Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Singapura
A
A
A
SINGAPURA - Ekonom memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Singapura tahun ini karena adanya pandangan bahwa ekspor dan sektor keuangan direvisi turun, dan juga menurunkan harapan mereka untuk pertumbuhan dan inflasi inti tahun depan.
Seperti dikutip dari The Star, Rabu (14/12/2016), perkiraan dari 22 ekonom yang disurvei Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore (MAS), produk domestik bruto (PDB) tumbuh 1,4% tahun ini, turun dari survei sebelumnya sebesar 1,8%.
Hal tersebut menandai terjadi pelambatan dari 2015 yang tumbuh 2,0%. Pelambatan ini diakibatkan lambannya permintaan global, karena ekonominya bergantung pada perdagangan.
Perkiraan median untuk pertumbuhan dari tahun ke tahun di bidang keuangan dan sektor asuransi 2016 sebesar 0,5%, turun dari hasil survei pada September sebesar 2,0%. Ekonom melihat ekspor domestik non-minyak jatuh 4,4% pada 2016, dibanding dari perkiraan sebelumnya yang mengalami penurunan sebesar 3,6%.
Sementara, perkiraan pertumbuhan PDB 2017 berada di angka 1,5%, atau turun dari 1,8% dalam tiga bulan lalu. Selain itu, inflasi terlihat cenderung meningkat 1,3% untuk 2017, turun sedikit dari perkiraan median sebelumnya 1,4%.
Pertumbuhan PDB kuartal keempat diperkirakan akan melambat menjadi 0,8% secara year on year (YoY), menurut perkiraan median dalam survei MAS terbaru, turun dari survei September sebesar 1,5%.
Hal tersebut akan menjadi perlambatan pertumbuhan 1,1% pertumbuhan pada kuartal ketiga, ketika ekonomi mengalami kontraksi 2,0% dari tiga bulan sebelumnya. Pada November, pemerintah merevisi perkiraan pertumbuhan 2016 di angka 1,0%-1,5%, dibanding proyeksi sebelumnya sebesar 1,0%-2,0%.
Menurut survei MAS terbaru, ekonom memperkirakan indeks harga konsumen tahun depan tidak berubah dari tiga bulan sebelumnya, dengan CPI diperkirakan naik 1,0% sepanjang 2017.
Perkiraan bank sentral saat ini untuk inflasi inti rata-rata sekitar 1,0% pada 2016 sebelum naik ke angka 1%-2% tahun depan. Para ekonom memperkirakan dolar Singapura terhadap USD diperdagangkan pada level 1,43 per USD pada akhir 2016, dan 1,465 per USD pada akhir tahun depan.
Seperti dikutip dari The Star, Rabu (14/12/2016), perkiraan dari 22 ekonom yang disurvei Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore (MAS), produk domestik bruto (PDB) tumbuh 1,4% tahun ini, turun dari survei sebelumnya sebesar 1,8%.
Hal tersebut menandai terjadi pelambatan dari 2015 yang tumbuh 2,0%. Pelambatan ini diakibatkan lambannya permintaan global, karena ekonominya bergantung pada perdagangan.
Perkiraan median untuk pertumbuhan dari tahun ke tahun di bidang keuangan dan sektor asuransi 2016 sebesar 0,5%, turun dari hasil survei pada September sebesar 2,0%. Ekonom melihat ekspor domestik non-minyak jatuh 4,4% pada 2016, dibanding dari perkiraan sebelumnya yang mengalami penurunan sebesar 3,6%.
Sementara, perkiraan pertumbuhan PDB 2017 berada di angka 1,5%, atau turun dari 1,8% dalam tiga bulan lalu. Selain itu, inflasi terlihat cenderung meningkat 1,3% untuk 2017, turun sedikit dari perkiraan median sebelumnya 1,4%.
Pertumbuhan PDB kuartal keempat diperkirakan akan melambat menjadi 0,8% secara year on year (YoY), menurut perkiraan median dalam survei MAS terbaru, turun dari survei September sebesar 1,5%.
Hal tersebut akan menjadi perlambatan pertumbuhan 1,1% pertumbuhan pada kuartal ketiga, ketika ekonomi mengalami kontraksi 2,0% dari tiga bulan sebelumnya. Pada November, pemerintah merevisi perkiraan pertumbuhan 2016 di angka 1,0%-1,5%, dibanding proyeksi sebelumnya sebesar 1,0%-2,0%.
Menurut survei MAS terbaru, ekonom memperkirakan indeks harga konsumen tahun depan tidak berubah dari tiga bulan sebelumnya, dengan CPI diperkirakan naik 1,0% sepanjang 2017.
Perkiraan bank sentral saat ini untuk inflasi inti rata-rata sekitar 1,0% pada 2016 sebelum naik ke angka 1%-2% tahun depan. Para ekonom memperkirakan dolar Singapura terhadap USD diperdagangkan pada level 1,43 per USD pada akhir 2016, dan 1,465 per USD pada akhir tahun depan.
(izz)