Hipmi Menatap Peluang Bisnis di 2017
Rabu, 14 Desember 2016 - 18:09 WIB

Hipmi Menatap Peluang Bisnis di 2017
A
A
A
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengungkapkan ada beberapa peluang bisnis yang berpotensi berkembang pada 2017, mendatang. Salah satunya yakni sektor digital seperti E-commerce.
Lebih lanjut dia menerangkan peluang lain yang cukup besar juga ada pada sektor perdagangan, dengan fokus ke agro industri dan maritim karena untuk mencapai swasembada pangan. "Digital e commerce, perdagangan punya peluang, perdagangan bisnis. Tapi kita juga concerned basis agro industri dan maritim. Kita masih impor daging, garam banyak yang bisa lakukan swasembada," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/12/2016).
(Baca Juga: Hadapi MEA, Pasar Indonesia Tergerus Negara Tetangga)
Menurutnya, bisnis di bidang maritim masih belum banyak diminati anak muda. Banyak dari mereka masih fokus di wilayah perkotaan, bukan pedesaan. "Bisnis maritim akan besar, belum banyak yang masuk. Saya juga sudah masuk ke pertanian dan agro, tidak melulu anak muda lirik bisnis di kota tapi desa," sambungnya.
Dia menambahkan, sektor pariwisata juga bisa dilirik tahun depan karena pemerintah mengejar target wisatawan hingga 20 juta orang pada 2019. Industri ini dinilai akan terus bergerak tiap tahun dengan menghadirkan peluang yang menjanjikan. "Wisman 20 juta bisa tercapai. Industri pariwisata juga sudah mulai bergerak," paparnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) agar target 20 juta wisatawan hingga 2019 dapat tercapai. Sementara saat ini, jumlah wisatawan hanya 9 juta orang.
"Target saya ke Menteri Pariwisata (jumlah wisatawan) 20 juta. Saya targetkan 2019 harus sudah mencapai 2 kali lipat yaitu lebih dari 20 juta. Karena Malaysia sekarang 24 juta, Thailand terakhir saya tanyakan menparnya 29,8 juta wisatawan. Padahal destinasi, lokasi kita jauh lebih baik dan banyak. Tapi hanya 9 juta," kata Jokowi di Hotel Borobudur, awal bulan lalu.
Lebih lanjut dia menerangkan peluang lain yang cukup besar juga ada pada sektor perdagangan, dengan fokus ke agro industri dan maritim karena untuk mencapai swasembada pangan. "Digital e commerce, perdagangan punya peluang, perdagangan bisnis. Tapi kita juga concerned basis agro industri dan maritim. Kita masih impor daging, garam banyak yang bisa lakukan swasembada," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/12/2016).
(Baca Juga: Hadapi MEA, Pasar Indonesia Tergerus Negara Tetangga)
Menurutnya, bisnis di bidang maritim masih belum banyak diminati anak muda. Banyak dari mereka masih fokus di wilayah perkotaan, bukan pedesaan. "Bisnis maritim akan besar, belum banyak yang masuk. Saya juga sudah masuk ke pertanian dan agro, tidak melulu anak muda lirik bisnis di kota tapi desa," sambungnya.
Dia menambahkan, sektor pariwisata juga bisa dilirik tahun depan karena pemerintah mengejar target wisatawan hingga 20 juta orang pada 2019. Industri ini dinilai akan terus bergerak tiap tahun dengan menghadirkan peluang yang menjanjikan. "Wisman 20 juta bisa tercapai. Industri pariwisata juga sudah mulai bergerak," paparnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) agar target 20 juta wisatawan hingga 2019 dapat tercapai. Sementara saat ini, jumlah wisatawan hanya 9 juta orang.
"Target saya ke Menteri Pariwisata (jumlah wisatawan) 20 juta. Saya targetkan 2019 harus sudah mencapai 2 kali lipat yaitu lebih dari 20 juta. Karena Malaysia sekarang 24 juta, Thailand terakhir saya tanyakan menparnya 29,8 juta wisatawan. Padahal destinasi, lokasi kita jauh lebih baik dan banyak. Tapi hanya 9 juta," kata Jokowi di Hotel Borobudur, awal bulan lalu.
(akr)