Ditjen Pajak Optimistis Peserta Tax Amnesty Membludak di Akhir 2016

Rabu, 21 Desember 2016 - 18:03 WIB
Ditjen Pajak Optimistis...
Ditjen Pajak Optimistis Peserta Tax Amnesty Membludak di Akhir 2016
A A A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengakui, peserta amnesti pajak (tax amnesty) periode ke-2 masih belum maksimal. Meski demikian, Ditjen Pajak optimistis antusias peserta amnesti pajak akan kembali membludak di akhir periode ke-2 atau pada 31 Desember 2016.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Kemenkeu Hestu Yoga Saksama mengungkapkan, melihat pengalaman periode I, peserta tax amnesty mulai membludak di akhir periode tax amnesty. Oleh karena itu, pihaknya akan meningkatkan pelayanan di dua pekan menjelang berakhirnya periode II.

"Kami bekerja Sabtu-Minggu dan tanggal 31 Desember, kami tetap masuk sampai 24.00 WIB seperti di akhir September 2016. Sampai dengan 20 Desember ini, SPH yang masuk 39.600 SPH dan kami antisipasi lonjakan di dua minggu terakhir ini," katanya di Gedung Ditjen Pajak Kemenkeu, Jakarta, Rabu (21/12/2016).

Baca: Lapas Nusakambangan Siapkan Sel untuk Pengemplang Pajak

Sementara itu, Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi mengungkapkan, sejak Oktober 2016 hingga 20 Desember 2016, jumlah peserta tax amnesty sebesar 118.957 wajib pajak. Adapun total harta yang dideklarasikan adalah Rp375,97 triliun dan dengan uang tebusan Rp3,65 triliun.

Dari jumlah tersebut, kata Ken, 61.940 orang berasal dari wajib pajak orang pribadi UMKM, 25.649 wajib pajak orang pribadi non UMKM, 18.040 wajib pajak badan UMKM, dan 13.328 wajib pajak badan non UMKM. Sedangkan komposisi harta berdasarkan Surat Pernyataan Harta (SPH) dalam rentang waktu tersebut adalah Rp375,97 triliun, dengan rincian Rp302,43 triliun deklarasi dalam negeri, Rp62,83 triliun deklarasi luar negeri dan Rp10,7 repatriasi.

"Per Desember, kita sudah memperoleh uang tebusan Rp101 triliun sesuai SSP (Surat Setoran Pajak). Dan pembayaran uang tebusan berdasarkan SPH dari Oktober-20 Desember sebanyak Rp3,65 triliun," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6110 seconds (0.1#10.140)