Antisipasi Macet, Bina Marga Terapkan Sejumlah Kebijakan

Rabu, 21 Desember 2016 - 19:26 WIB
Antisipasi Macet, Bina Marga Terapkan Sejumlah Kebijakan
Antisipasi Macet, Bina Marga Terapkan Sejumlah Kebijakan
A A A
JAKARTA - Sebagai antisipasi kemacetan libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, pengelola tol melakukan sejumlah penanganan. Pertama, pengalihan arus lalu lintas ketika antrean melebihi batas tertentu (antrean mencapai 1 km). Kedua, pengaturan buka tutup ramp (jika antrean kendaraan mencapai jalur utama). Untuk penanganan lalu lintas ini, pengelola tol berkoordinasi dengan Kepolisian untuk melakukan pengaturan lalu lintas

Ketiga, penambahan jumlah gardu menggunakan gate reversible (gate exit digunakan sebagai gate entrance). Keempat, seluruh gerbang dapat menerima tunai maupun non tunai (hybrid), dan kelima penambahan personel: pultol, petugas jemput kendaraan, encoding KTME, Puttra (Petugas Penjemput Transaksi). Keenam, pemasangan MCB plastik, rubbercone, dan railing agar kendaraan tertib antrean.

”Kami sudah berdiskusi dengan Jasa Marga untuk menyiapkan bukaan-bukaan (pembatas di jalan tol). Tujuannya saat terjadi kemacetan, kendaraan bisa berbalik arah. Dengan demikian kendaraan tidak terjebak di tempat tertutup di dalam tol,” kata Dirjen Bina Marga PUPR Arie Setiadi Moerwanto usai rapat dengan Komisi V DPR di Jakarta, Kamis 8 Desember 2016.

Antisipasi Macet, Bina Marga Terapkan Sejumlah Kebijakan


Selain jalan tol, Bina Marga juga menyiapkan berbagai jalur alternatif. Bina Marga sudah meminta perbaikan jalan dari Bekasi ke Karawang sehingga pemudik bisa memanfaatkannya sebagai jalan alternatif.

Arie memastikan, jalur pantura dan jalur selatan Jawa sudah siap untuk dilalui sebagai jalur alternatif. ”Di jalur selatan, kami juga menyiapkan pansela (pantai selatan). Meski beberapa belum tembus, namun bisa dilalui hingga Jawa Tengah dan balik lagi ke jalan pansela-nya sendiri. Kalau Jawa Barat semua sudah tembus,” tuturnya.

Untuk mengurai kemacetan akibat adanya pasar tumpah, Ditjen Bina Marga berkoordinasi dengan kepolisian dan pemda setempat. Salah satunya pengamanan badan jalan agar tidak dimanfaatkan kegiatan pasar.

Kemudian sterilisasi jalur-jalur mudik dari kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas mudik serta meningkatkan pengamanan/rambu-rambu di daerah-daerah rawan kecelakaan. Selanjutnya jalan bermarka, bebas lubang, median, bahu jalan bersih dan rapi. Mempersiapkan alat-alat berat di sekitar lokasi rawan longsor, dan menempatkan personel piket dan alat-alat yang akan diperbantukan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
(poe)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6132 seconds (0.1#10.140)