Komunitas Perhotelan Lakukan Terobosan Menghadapi Tahun 2017

Sabtu, 24 Desember 2016 - 05:06 WIB
Komunitas Perhotelan Lakukan Terobosan Menghadapi Tahun 2017
Komunitas Perhotelan Lakukan Terobosan Menghadapi Tahun 2017
A A A
SURABAYA - Sebagaimana lazimnya siklus ekonomi, awal tahun merupakan masa sepi transaksi alias low season. Untuk mengantisipasi pengunjung yang sepi pada awal 2017, hotel-hotel di Surabaya, Jawa Timur, melakukan terobosan. Mereka mengadakan pameran hotel dengan menjual voucher-voucher murah di Grand City Surabaya pada Jumat (23/12/2016).

Perkumpulan hotel yang baru saja membentuk komunitas bernama Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Jatim ini sengaja mengajak UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), untuk memamerkan produk-produk yang dihasilkan. Pameran ini sebagai bentuk upaya hotel meningkatkan taraf hidup bagi UMKM.

“Sebagai tahap awal, ada 10 UMKM yang kami ajak. Kami akan mengajak UMKM untuk ikut meramaikan pameran ini di masa-masa mendatang,” kata Ketua IHGMA Jatim, Alfanshah Abdullah di sela event Surabaya Hotel Fest 2016.

Alfan menuturkan, UMKM ini merupakan usaha kecil yang harus dilibatkan dalam setiap aktivitas hotel. Sebab, selain prodak batik yang sudah memiliki ciri khas di setiap daerah, UMKM juga memiliki prodak kuliner yang berbeda antar daerah. Pengenalan kuliner-kuliner lokal ke tingkat nasional hingga internasional juga sangat dibutuhkan, sehingga UMKM harus dibina secara baik.

Menurut dia, jika kuliner-kuliner lokal bisa dijual, secara tidak langsung akan menyedot konsumen untuk masuk Surabaya. Imbas yang diharapkan, pendatang dari kota-kota lain mau menginap ke hotel-hotel yang berada di Surabaya. “Kami berharap tahun depan akan bertambah UMKM yang akan terlibat. Ini adalah ujian awal kami dalam event ini,” jelas Alfan.

Dalam pameran ini, lanjut dia, pengenalan pariwisata juga dilakukan. Semakin banyak pariwisata yang dikenal, maka kondisi tersebut akan mengundang wisatawan untuk masuk ke Jawa Timur. Bahkan, dalam event ini bukan hanya hotel di Jatim yang terlibat, ada enam provinsi yang mengikuti pameran hotel, mereka berasal dari Jatim, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Lombok, Bali, dan Sulawesi Selatan.

“Hotel-hotel yang terlibat merasakan hal yang sama, kalau bulan Januari, Februari, dan Maret masih sepi pengunjung. Makanya pada tiga bulan itu kami obral harga voucher-nya hingga 60 persen,” terang general manager Bisanta Hotel tersebut.

Ketua Pelaksana Surabaya Hotel Fest 2016, Rachmad Ramadhan mengatakan, secara umum acara ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata di Jatim, khususnya Surabaya. Karena pada Desember atau akhir tahun, traveler bisa mendapatkan harga hotel yang sangat murah. Dan mereka bisa menikmati kuliner-kuliner yang ada di enam provinsi ini.

“Wisata kuliner akan menjadi andalan di daerah-daerah, makanya UMKM menjadi tujuan penting untuk ikut dikembangkan,” katanya.

Festival ini, lanjut dia merupakan gelaran perdana bagi insan perhotelan untuk menyambut momen high season maupun low season. Untuk itu, acara ini menargetkan bisa menjual hingga 2.500 lembar voucher. Jumlah tersebut sangat ideal selaras dengan keberadaan hotel-hotel yang ada di Surabaya dan daerah-daerah lain. Apalagi, jumlah peserta festival kali ini mencapai 117 hotel dari seluruh Indonesia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2862 seconds (0.1#10.140)