Korsel Potong Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2017

Jum'at, 30 Desember 2016 - 14:54 WIB
Korsel Potong Proyeksi...
Korsel Potong Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2017
A A A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) memotong prospek pertumbuhan ekonomi 2017. Hal ini setelah melihat adanya ketidakpastian di Amerika Serikat (AS) dan melemahnya konsumsi domestik.

Seperti dikuti dikutip dari The Asahi Shimbun, Jumat (30/12/2016), Departemen Keuangan Korsel mengatakan bahwa negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia ini kemungkinan hanya akan tumbuh 2,6% tahun depan, turun dari perkiraan sebelumnya 3,0%. Hal ini juga menurunkan pertumbuhan yang diproyeksikan tahun ini menjadi 2,6% dari sebelumnya 2,8%.

Laju kenaikan suku bunga di AS menjadi salah satu penyebab keprihatinan, sementara kebijakan perdagangan masih menunggu kebijakan lainnya dari Presiden AS terpilih Donald Trump. Ketidakpastian di AS, sebagai mitra dagang utama Korsel bisa melemahnya konsumsi domestik dan pertumbuhan ekspor tahun depan.

Selain itu, Korsel baru-baru ini juga telah terlibat dalam kekacauan politik akibat skandal dugaan terjadi kolusi dan penyalahgunaan kekuasaan yang mengakibatkan impeachment Presiden Park Geun-hye dan penyelidikan yang melibatkan banyak perusahaan terbesar Korsel.

Ketidakpastian politik dan pemilihan presiden kemungkinan akan dilaksanakan tahun depan dan telah membuat perusahaan enggan untuk melakukan investasi.

Korsel menghadapi banyak tantangan lainnya, termasuk tingkat pemuda pengangguran yang masih tinggi, rekor utang rumah tangga yang tinggi, dan restrukturisasi perusahaan dalam industri pelayaran dan galangan kapal yang telah menumpahkan puluhan ribu pekerjaan. Korsel kemungkinan akan menambah pekerjaan lebih sedikit tahun depan dibanding 2016.

Pemerintah berencana mengeluarkan paket stimulus 20 triliun won (USD16,5 juta) untuk melawan pertumbuhan yang melambat. Hal ini juga telah berjanji untuk meningkatkan perekrutan sektor publik, perusahaan negara tekanan untuk menghabiskan lebih banyak dan memberi manfaat pajak.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2188 seconds (0.1#10.140)