Sepanjang 2016, IHSG Bullish 15,32%
A
A
A
JAKARTA - Mengakhiri tahun 2016, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir bearish 0,11% atau 5,85 poin ke level 5.296,71, pada penutupan perdagangan Jumat (30/12/2016).
Meski demikian, bila dicermati dalam setahun ini, IHSG bullish alias meningkat 15,32%, dan merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. Hal ini juga membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) berada di peringkat kelima diantara bursa-bursa utama dunia yang mengalami pencapaian gemilang di tahun 2016, serta peringkat kedua di kawasan Asia Pasifik.
Dan bila dicermati satu dekade atau 10 tahun belakangan, IHSG telah mengalami penguatan sebesar 193,36%, yang merupakan kenaikan tertinggi diantara bursa-bursa utama di dunia.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono mengatakan pencapaian di atas membuat mereka optimistis meraih mimpi besar pada tahun 2020 mendatang. "Mimpi besar BEI menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2020, diyakini dapat segera dicapai dengan kerja keras dan kerja sama semua pihak serta dukungan pemerintah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (30/12/2016).
Dengan target ini, diharapkan, pasar modal Indonesia dapat menjadi lokomotif perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pasar modal yang sehat dan kuat dapat menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Adapun acara penutupan perdagangan saham pada Jumat (30/12) ini, batal dihadiri Presiden Joko Widodo, yang sejatinya akan mengakhiri seremoni penutupan. Pihak pemerintah diwakilkan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Selain Darmin, acara seremoni penutupan dihadiri Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, dan jajaran Dewan Komisioner serta pejabat OJK, Direksi BEI, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan seluruh stakeholders pasar modal Indonesia.
Meski demikian, bila dicermati dalam setahun ini, IHSG bullish alias meningkat 15,32%, dan merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. Hal ini juga membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) berada di peringkat kelima diantara bursa-bursa utama dunia yang mengalami pencapaian gemilang di tahun 2016, serta peringkat kedua di kawasan Asia Pasifik.
Dan bila dicermati satu dekade atau 10 tahun belakangan, IHSG telah mengalami penguatan sebesar 193,36%, yang merupakan kenaikan tertinggi diantara bursa-bursa utama di dunia.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono mengatakan pencapaian di atas membuat mereka optimistis meraih mimpi besar pada tahun 2020 mendatang. "Mimpi besar BEI menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2020, diyakini dapat segera dicapai dengan kerja keras dan kerja sama semua pihak serta dukungan pemerintah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (30/12/2016).
Dengan target ini, diharapkan, pasar modal Indonesia dapat menjadi lokomotif perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pasar modal yang sehat dan kuat dapat menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Adapun acara penutupan perdagangan saham pada Jumat (30/12) ini, batal dihadiri Presiden Joko Widodo, yang sejatinya akan mengakhiri seremoni penutupan. Pihak pemerintah diwakilkan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Selain Darmin, acara seremoni penutupan dihadiri Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, dan jajaran Dewan Komisioner serta pejabat OJK, Direksi BEI, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan seluruh stakeholders pasar modal Indonesia.
(ven)