Saham Peritel Raksasa AS Jatuh Usai Berencana PHK 10.100 Karyawan
A
A
A
JAKARTA - Saham jaringan department store raksasa asal Amerika Srikat (AS) yakni Macy's telah jatuh sebesar 13%, ketika diprediksi keuntungan toko serba ada berantai kelas menengah hingga atas AS itu akan menyusut. Di sisi lain pelemahan saham ini diyakini imbas dari rencana pengurangan karyawan oleh perusahaan yang mencapai 10.100 orang untuk menghemat USD550 juta.
Seperti dilansir BBC, Jumat (6/1/2017) gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan dimulai pada awal 2017 ini, dimana 3.900 karyawan akan dikurangi akibat penutupan 68 toko dari 100 rencana yang diumumkan tahun lalu. Sementara perubahan dan pengurangan juga akan terjadi pada level manajemen yang diperkirakan bakal berkurang sekitar 6.200 orang.
Diketahui sektor Department Store di AS tengah berjuang saat persaingan semakin sengit seiring kehadiran pedagang online dan perang diskon antar toko. Macy's yang juga memiliki jaringan Department Store Bloomingdales mengungkapkan keuntungan tahunan sejak 30 Januari lalu akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Keuntungan diharapkan akan berada di antara USD3,15 dan USD3,40 per saham, tetapi sekarang menyusut untuk level USD2,95 hingga USD3,10.
Beberapa saham Department Store AS juga mengalami pergerakan harga saham yang cukup signifikan pada perdagangan tengah pekan kemarin. Saham Kohl's Corporation yang merupakan sebuah perusahaan publik asal Amerika Serikat yang bergerak di industri retail telah berkurang 19% seiring penurunan keuntungan, sementara saham Sears, Roebuck and Company meningkat hampir 6% di awal perdagangan.
Meski begitu Sears yang merupakan toko serba ada berantai asal Amerika Serikat dilaporkan juga mengalami pelemahan penjualan pada November dan Desember mencapai 12% hingga 13%. Akibatnya bahkan mereka menerangkan bakal menutup 150 toko, ke depannya jika tren negatif masih berlangsung. Di sisi lain Macy's merevisi prediksi keuntungan setelah penjualan pada November dan Desember menyusut 2,1%.
"Sementara tren penjualan kami konsisten masih di bawah, tapi dengan panduan telah diantisipasi oleh kami akan menjadi lebih kuat," ujar Chief Executive Macy's Terry Lundgren.
Seperti dilansir BBC, Jumat (6/1/2017) gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan dimulai pada awal 2017 ini, dimana 3.900 karyawan akan dikurangi akibat penutupan 68 toko dari 100 rencana yang diumumkan tahun lalu. Sementara perubahan dan pengurangan juga akan terjadi pada level manajemen yang diperkirakan bakal berkurang sekitar 6.200 orang.
Diketahui sektor Department Store di AS tengah berjuang saat persaingan semakin sengit seiring kehadiran pedagang online dan perang diskon antar toko. Macy's yang juga memiliki jaringan Department Store Bloomingdales mengungkapkan keuntungan tahunan sejak 30 Januari lalu akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Keuntungan diharapkan akan berada di antara USD3,15 dan USD3,40 per saham, tetapi sekarang menyusut untuk level USD2,95 hingga USD3,10.
Beberapa saham Department Store AS juga mengalami pergerakan harga saham yang cukup signifikan pada perdagangan tengah pekan kemarin. Saham Kohl's Corporation yang merupakan sebuah perusahaan publik asal Amerika Serikat yang bergerak di industri retail telah berkurang 19% seiring penurunan keuntungan, sementara saham Sears, Roebuck and Company meningkat hampir 6% di awal perdagangan.
Meski begitu Sears yang merupakan toko serba ada berantai asal Amerika Serikat dilaporkan juga mengalami pelemahan penjualan pada November dan Desember mencapai 12% hingga 13%. Akibatnya bahkan mereka menerangkan bakal menutup 150 toko, ke depannya jika tren negatif masih berlangsung. Di sisi lain Macy's merevisi prediksi keuntungan setelah penjualan pada November dan Desember menyusut 2,1%.
"Sementara tren penjualan kami konsisten masih di bawah, tapi dengan panduan telah diantisipasi oleh kami akan menjadi lebih kuat," ujar Chief Executive Macy's Terry Lundgren.
(akr)