AP II Target Datangkan 4 Juta Wisman
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (AP II) menargetkan dapat melayani sebanyak 4 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini atau meningkat dari tahun lalu sebanyak 3,4 juta wisman. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, untuk mendukung pertumbuhan perekonomian serta pariwisata nasional, pada tahun ini perseroan siap mengoperasikan sejumlah terminal baru yang dilengkapi fasilitas terkini guna peningkatan pelayanan.
"Terminal baru dengan kapasitas penumpang yang meningkat serta luas jauh lebih besar akan mendukung perseroan dalam melakukan ekspansi khususnya dalam bisnis nonaeronautikal," kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (8/1/2017).
Bandara yang beroperasi dengan terminal baru itu adalah Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Bandara Depati Amir di Pangkalpinang, Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Bandara Supadio di Pontianak, serta Bandara Soekarno-Hatta yakni Terminal 3 khusus penerbangan internasional.
"Pada 2018, kami menargetkan kontribusi bisnis nonaeronautikal seperti retail, jasa, properti, kargo, dan sebagainya dapat mencapai 60% dari saat ini masih di bawah 50%. Lebih dari itu, terminal baru juga diproyeksikan dapat meningkatkan konektivitas di dalam negeri serta dengan dunia internasional," jelasnya.
Terminal-terminal baru ini, kata dia, juga diperkuat dengan infrastruktur digital untuk membawa era baru ke dalam bidang pengelolaan bandara di Indonesia. Infrastruktur digital tersebut bertujuan untuk peningkatan pelayanan, mempermudah serta mempercepat proses bisnis, yang pada intinya guna memaksimalkan kinerja bandara secara keseluruhan.
"Tahun ini kami menyiapkan belanja modal sekitar Rp9 triliun yang sebagian alokasinya digunakan untuk memperkuat infrastruktur digital," jelas Awaluddin.
Pada tahun 2016 lalu, traffic penumpang di AP II sudah menembus 94.5 juta penumpang. Untuk tahun 2017 ini, traffic penumpamg di 13 bandara bandara AP II diperkirakan akan menembus 100 juta penumpang dan volume kargo akan didorong untuk menembus 800 ribu ton.
"Terminal baru dengan kapasitas penumpang yang meningkat serta luas jauh lebih besar akan mendukung perseroan dalam melakukan ekspansi khususnya dalam bisnis nonaeronautikal," kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (8/1/2017).
Bandara yang beroperasi dengan terminal baru itu adalah Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Bandara Depati Amir di Pangkalpinang, Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Bandara Supadio di Pontianak, serta Bandara Soekarno-Hatta yakni Terminal 3 khusus penerbangan internasional.
"Pada 2018, kami menargetkan kontribusi bisnis nonaeronautikal seperti retail, jasa, properti, kargo, dan sebagainya dapat mencapai 60% dari saat ini masih di bawah 50%. Lebih dari itu, terminal baru juga diproyeksikan dapat meningkatkan konektivitas di dalam negeri serta dengan dunia internasional," jelasnya.
Terminal-terminal baru ini, kata dia, juga diperkuat dengan infrastruktur digital untuk membawa era baru ke dalam bidang pengelolaan bandara di Indonesia. Infrastruktur digital tersebut bertujuan untuk peningkatan pelayanan, mempermudah serta mempercepat proses bisnis, yang pada intinya guna memaksimalkan kinerja bandara secara keseluruhan.
"Tahun ini kami menyiapkan belanja modal sekitar Rp9 triliun yang sebagian alokasinya digunakan untuk memperkuat infrastruktur digital," jelas Awaluddin.
Pada tahun 2016 lalu, traffic penumpang di AP II sudah menembus 94.5 juta penumpang. Untuk tahun 2017 ini, traffic penumpamg di 13 bandara bandara AP II diperkirakan akan menembus 100 juta penumpang dan volume kargo akan didorong untuk menembus 800 ribu ton.
(akr)