Soal TKA Ilegal dari China, Luhut Bilang Jangan Sok Nasionalis!

Senin, 09 Januari 2017 - 21:32 WIB
Soal TKA Ilegal dari...
Soal TKA Ilegal dari China, Luhut Bilang Jangan Sok Nasionalis!
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta pihak yang kerap protes mengenai adanya Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal asal China di Indonesia untuk berkaca diri dan sadar akan kondisi negeri ini. Mereka selama ini kerap memprotes dengan mengatasnamakan nasionalisme.

Dia menilai, masyarakat Indonesia yang memprotes mengenai adanya TKA ilegal asal China sudah berlaku tidak adil. Sebab, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang ada di luar negeri jumlahnya juga tidak sedikit dan mereka tidak pernah memprotesnya.

"Kita ini enggak adil, lebih dari dua juta lebih tenaga kerja illegal kita di luar negeri, mereka enggak ribut tuh. Saya tanya (kepada mereka) soal illegal workers Indonesia di Singapura, Malaysia, Taiwan, Hong Kong, Korea, China, Jepang, AS, Saudi Arabia, Oman. Semua ada tuh. Mereka enggak ribut. Coba kalau mereka pulangkan TKI kita semua, nangis bombay kita," katanya di Kantor Kemenko bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (9/1/2017).

Dan menanggapi soal TKA China di Indonesia, Luhut meminta masyarakat tidak perlu bereaksi berlebihan. Karena pemerintah tahu apa yang harus dilakukan dan tidak mungkin membiarkan Indonesia dikepung oleh asing.

"Jangan sok terlalu nasionalis lah. Kau kan belum pernah mau mati, bagaimana ditembak orang untuk mempertahankan jengkal negerimu ini. Kan belum pernah," tegas dia.

Jenderal bintang empat ini menyindir mereka hanya berani berkomentar lewat media sosial saja. Dia menantang orang-orang yang suka protes tersebut untuk datang kepadanya dan menunjukkan data dan fakta mengenai TKA ilegal asal China yang diklaim mereka jumlahnya jutaan.

"Jangan hanya ngomong di sosmed saja. Ketemu sama saya, tunjukkan datanya. Kita pergi (ke sana). Kalau saya salah, saya cium tangan dia. Tapi kalau dia salah, cium dengkul saya," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1609 seconds (0.1#10.140)