Tinggal Tapi Engga Bayar, Luhut Pelototi Kapal-kapal Asing yang Masuk ke Labuan Bajo

Jum'at, 11 September 2020 - 20:55 WIB
loading...
Tinggal Tapi Engga Bayar, Luhut Pelototi Kapal-kapal Asing yang Masuk ke Labuan Bajo
Menko Luhut mengatakan pemerintah akan menertibkan kapal wisata asing yang beroperasi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya kawasan wisata Labuan Bajo. Foto/Ilustrasi
A A A
NUSA TENGGARA TIMUR - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan menertibkan kapal wisata asing yang beroperasi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya kawasan wisata Labuan Bajo . Dimana Ia menerangkan, jumlah kapal asing tersebut telah mencapai sekitar 500 dan menurutnya sekarang harus diawasi.

(Baca Juga: Manjakan Investor Asing Ditentang, Menko Luhut: Emang Gue Pikirin )

"Jangan sampai dia (kapal) tinggal di situ, tapi tidak membayar dan mengikuti aturan pemerintah daerah. Sekarang kami merencanakan untuk membeli speed boat yang dibuat di dalam negeri, di Banyuwangi, yang mampu mengawasi dan mengejar kapal-kapal tanpa bendera itu. Jadi semua harus ada pengawasan, kalo nggak kita akan repot," ujar Menko Luhut saat berkunjung ke Kawasan Puncak Waringin di Labuan Bajo, Jumat (11/9/2020).

Data Pemkab Manggarai Barat mencatat sekitar 4.000 kapal wisata yang beroperasi di kawasan Labuan Bajo, baru hampir 500 kapal yang sudah terdaftar dan resmi untuk melakukan aktivitas wisata. Menko Luhut mengatakan pemasukan dari kapal-kapal tersebut bisa menjadi potensi pendapatan daerah.

"Kan tidak fair jika kamu mendapat keuntungan dari Labuan Bajo, tetapi tidak membayar kewajiban pajak," jelasnya.

(Baca Juga: Luhut: Jangan Terlena Lokasi Strategis, Kebesaran Wilayah hingga SDA Melimpah )

Pada kunjungan ini Menko Luhut didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau beberapa proyek pembangunan infrastruktur penunjang Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Menko Luhut mengunjungi pembangunan penataan Goa Batu Cermin. Proyek penataan yang menelan biaya APBN sebesar lebih dari Rp 27 miliar ini meliputi pembangunan sejumlah fasilitas seperti amphitheater dan rumah budaya.

"Kegiatan seni dan budaya lokal yang diharapkan bisa mendatangkan pemasukan devisa, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal," tandasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3728 seconds (0.1#10.140)