OJK Dorong Pemda Ikut Terlibat Kembangkan BPD
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta agar pemerintah daerah dapat berkontribusi dalam mengembangkan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Hal ini demi transformasi BPD agar dapat berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan daerah.
(Baca Juga: Strategi OJK Tingkatkan Peran Industri Keuangan bagi Ekonomi)
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, BPD memiliki potensi yang besar untuk mendorong pembangunan daerah. Bahkan, jika asetnya digabung maka akan mencapai sekitar Rp525 triliun. "BPD itu kan potensinya besar, kalau digabungkan asetnya bisa Rp525 triliun," katanya di Gedung OJK, Jakarta Jumat (13/1/2017).
Menurutnya, saat ini perkembangan BPD masih menghadapi berbagai persoalan. Di antaranya, penyaluran kredit yang kurang menyasar sektor produktif, serta infrastruktur teknologi yang lemah. "Berbagai tantangan ini tercermin dari kinerja BPD yang tidak spektakuler. Oleh karena itu dalam rangka penetrasi keuangan daerah saya kira peranan BPD sentral sekali," imbuh dia.
Oleh sebab itu, Muliaman meminta komitmen pemda untuk membantu proses transformasi tersebut. Dia berharap pemda turut mendorong perbaikan dari kapasitas BPD dengan kerja sama dengan BPD lain.
Selain itu, tambah dia, pihaknya juga akan mendorong kerja sama antara BPD dengan bank pelat merah atau BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Sehingga, BPD bisa turut memanfaatkan jaringan bank BUMN.
"Demikian BPD dengan bank BUMN, karena bank BUMN networknya jaringannya sudah sampai daerah kalau membangun sinergi. Saya kira SDM diperbaiki, teknologi bisa memanfaatkan infrastruktur yang ada dan dimiliki BUMN. Pengembangan produk," terang dia.
(Baca Juga: Strategi OJK Tingkatkan Peran Industri Keuangan bagi Ekonomi)
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, BPD memiliki potensi yang besar untuk mendorong pembangunan daerah. Bahkan, jika asetnya digabung maka akan mencapai sekitar Rp525 triliun. "BPD itu kan potensinya besar, kalau digabungkan asetnya bisa Rp525 triliun," katanya di Gedung OJK, Jakarta Jumat (13/1/2017).
Menurutnya, saat ini perkembangan BPD masih menghadapi berbagai persoalan. Di antaranya, penyaluran kredit yang kurang menyasar sektor produktif, serta infrastruktur teknologi yang lemah. "Berbagai tantangan ini tercermin dari kinerja BPD yang tidak spektakuler. Oleh karena itu dalam rangka penetrasi keuangan daerah saya kira peranan BPD sentral sekali," imbuh dia.
Oleh sebab itu, Muliaman meminta komitmen pemda untuk membantu proses transformasi tersebut. Dia berharap pemda turut mendorong perbaikan dari kapasitas BPD dengan kerja sama dengan BPD lain.
Selain itu, tambah dia, pihaknya juga akan mendorong kerja sama antara BPD dengan bank pelat merah atau BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Sehingga, BPD bisa turut memanfaatkan jaringan bank BUMN.
"Demikian BPD dengan bank BUMN, karena bank BUMN networknya jaringannya sudah sampai daerah kalau membangun sinergi. Saya kira SDM diperbaiki, teknologi bisa memanfaatkan infrastruktur yang ada dan dimiliki BUMN. Pengembangan produk," terang dia.
(akr)