IHSG Memerah di Akhir Perdagangan, Bursa Asia Mixed
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan hari ini ditutup memerah ke level 5.272,98 dengan kehilangan 19,77 poin atau setara dengan 0,37%. Bursa saham Tanah Air berakhir anjlok, meski sebelumnya sempat menunjukkan tren positif pada sesi pagi hingga perdagangan siang.
Pada sesi pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG naik 9,66 poin atau 0,18% ke level 5.302,41 dan hingga sesi I masih bertahan pada zona hijau di level 5.298,92 dengan tambahan 6,17 poin atau 0,12%. Sementara, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah 8,49 poin setara 0,16% ke posisi 5.292,75.
Sektor saham dalam negeri pada perdagangan hari ini mayoritas tenggelam dipimpin kejatuhan sektor pertambangan dan perkebunan dengan masing-masing menyusut 0,95% dan 0,48. Di sisi lain saham yang naik cukup tinggi pada hari ini yakni aneka industri dengan lonjakan 1,68%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp3,95 triliun dengan 5,21 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp251,6 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,57 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,32 triliun. Tercatat 117 saham menguat, 185 melemah dan 114 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII) naik sebesar Rp75 menjadi Rp8.000, PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) bertambah Rp35 menjadi Rp600 dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) meningkat Rp30 menjadi Rp2.760.
Selanjutnya untuk saham yang melemah di antaranya PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) berkurang Rp210 menjadi Rp2.600, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyusut Rp200 menjadi Rp63.050 serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turun Rp75 menjadi Rp5.475.
Sementara seperti dilansir CNBC, Jumat (13/1/2017) pasar saham di China merosot seiring data mengecewakan perdagangan untuk membuat beberapa saham meluncur cukup deras. Ekspor China pada Desember menurun 6,1%, sedangkan impor naik 3,1% dibandingkan dari tahun sebelumnya.
Komposit Shanghai goyah pada mayoritas sesi perdagangan akhir pekan ini dan ditutup kehilangan 0,22% atau 7 poin di level 3.112,3, dan komposit Shenzhen juga melemah 31,3 poin di posisi 1,921. Di Korea Selatan, indeks Kospi jatuh mencapai 0,5% atau 10,35 poin di level 2.076,8 saat skandal korupsi masih menghantam negeri Gingseng tersebut.
Nikkei Jepang di sisi lain membaik dengan lonjakan 0,8% atau sebesar 152,6 poin di level 19.287,3. Raihan negatif dicetak oleh saham Australia yang turun pada perdagangan hari ini 0,79% atau 45,75 poin di level 5.721,1. Sedangkan di Hong Kong, indeks Hang Seng meningkat 0,47% ke level 2.2937.38.
Pada sesi pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG naik 9,66 poin atau 0,18% ke level 5.302,41 dan hingga sesi I masih bertahan pada zona hijau di level 5.298,92 dengan tambahan 6,17 poin atau 0,12%. Sementara, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah 8,49 poin setara 0,16% ke posisi 5.292,75.
Sektor saham dalam negeri pada perdagangan hari ini mayoritas tenggelam dipimpin kejatuhan sektor pertambangan dan perkebunan dengan masing-masing menyusut 0,95% dan 0,48. Di sisi lain saham yang naik cukup tinggi pada hari ini yakni aneka industri dengan lonjakan 1,68%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp3,95 triliun dengan 5,21 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp251,6 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,57 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,32 triliun. Tercatat 117 saham menguat, 185 melemah dan 114 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII) naik sebesar Rp75 menjadi Rp8.000, PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) bertambah Rp35 menjadi Rp600 dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) meningkat Rp30 menjadi Rp2.760.
Selanjutnya untuk saham yang melemah di antaranya PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) berkurang Rp210 menjadi Rp2.600, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyusut Rp200 menjadi Rp63.050 serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turun Rp75 menjadi Rp5.475.
Sementara seperti dilansir CNBC, Jumat (13/1/2017) pasar saham di China merosot seiring data mengecewakan perdagangan untuk membuat beberapa saham meluncur cukup deras. Ekspor China pada Desember menurun 6,1%, sedangkan impor naik 3,1% dibandingkan dari tahun sebelumnya.
Komposit Shanghai goyah pada mayoritas sesi perdagangan akhir pekan ini dan ditutup kehilangan 0,22% atau 7 poin di level 3.112,3, dan komposit Shenzhen juga melemah 31,3 poin di posisi 1,921. Di Korea Selatan, indeks Kospi jatuh mencapai 0,5% atau 10,35 poin di level 2.076,8 saat skandal korupsi masih menghantam negeri Gingseng tersebut.
Nikkei Jepang di sisi lain membaik dengan lonjakan 0,8% atau sebesar 152,6 poin di level 19.287,3. Raihan negatif dicetak oleh saham Australia yang turun pada perdagangan hari ini 0,79% atau 45,75 poin di level 5.721,1. Sedangkan di Hong Kong, indeks Hang Seng meningkat 0,47% ke level 2.2937.38.
(akr)