Menakar Ekonomi RI, Sri Mulyani Antisipasi Gejolak Global

Senin, 16 Januari 2017 - 15:30 WIB
Menakar Ekonomi RI,...
Menakar Ekonomi RI, Sri Mulyani Antisipasi Gejolak Global
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan fenomena yang terjadi di perdagangan global, pasca krisis ekonomi 2008-2009. Satu hal yang tak dapat dipungkiri selalu terjadi menurutnya sejak krisis ekonomi tersebut adalah, prediksi mengenai pertumbuhan ekonomi global selalu direvisi ke bawah.

(Baca Juga: Rayu Pendeta Ikut Tax Amnesty, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Ekonomi RI)

Dia mencontohkan, pada awal tahun ini berbagai kalangan memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 3,9%. Namun, nanti di kuartal II mulai terjadi revisi dimana kebanyakan revisi bukan membaik justru menurun.

"April during spring time ternyata direvisi jadi 3,7%, terus menjelang mereka liburan summer, negara maju akan lakukan outlook lagi dan turun lagi jadi 3,5%. Dan sekitar Oktober, biasanya mereka mengatakan oh 2017 akan lebih rendah lagi. Jadi selalu ada revising down," katanya di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Senin (16/1/2017).

Menurutnya, hal ini yang perlu diantisipasi dalam menakar pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena, gejolak yang terjadi di dunia sedikit banyak akan memengaruhi kondisi ekonomi di Tanah Air. "Kalau kita sekarang optimis (terhadap ekonomi Indonesia), maka kita juga harus waspada terhadap faktor yang mengubah ekonomi dunia itu," imbuh dia.

Apalagi, sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, kondisi dunia saat ini cukup menantang. Khususnya, Amerika Serikat (AS) yang dalam waktu sepekan mendatang akan menghadapi pergantian Presiden.

"Dan kita semua tahu pergantian presiden dengan ekonomi terbesar di dunia akan berikan pengaruh terhadap dress of the world. Kalau bicara tentang perdagangan internasional, itu memengaruhi keseluruhan ekonomi dunia. Karena AS pasar bagi banyak negara," ungkapnya.

Tak hanya itu, berbagai perubahan yang terjadi terhadap China juga akan memengaruhi kondisi ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Mengingat, China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia.

"Saat ini China sedang rebalancing desain pertumbuhan ekonomi dalam negerinya. yang dulunya selalu tergantung ekspor dan perdagangan luar negeri dan investasi, maka itu akan menegaruhi keseluruhan ekonomi dunai dengan mengubah pola ekonomi jadi konsumsi," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1414 seconds (0.1#10.140)