Industri Kosmetik China Kebal terhadap Perlambatan Ekonomi

Selasa, 17 Januari 2017 - 14:55 WIB
Industri Kosmetik China...
Industri Kosmetik China Kebal terhadap Perlambatan Ekonomi
A A A
BEIJING - Ekonomi China memang tengah mengalami pasang surut dalam beberapa tahun terakhir, namun industri kosmetik China berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 8,2% antara 2011-2015.

Seperti dikutip dari China Daily, Selasa (17/1/2017), dengan perubahan demografi, peningkatan belanja konsumen sebagai akibat dari pendapatan yang lebih tinggi, pemahaman yang lebih baik pada konsumsi kosmetik dan beberapa saluran penjualan.

Nilai pasar kosmetik China dapat mencapai 435,2 miliar yuan (USD62,6 miliar) pada 2020. Untuk membuka jalan bagi pengembangan lebih cepat dari industri kosmetik China, kebijakan baru diperkenalkan oleh kementerian keuangan pada September 2016 yang menghapuskan pajak konsumsi untuk produk kosmetik biasa.

Pajak untuk kosmetik high-end berkurang dari 30% menjadi 15%. Sementara, pemerintah pusat menyerukan reformasi penawaran, kebiasaan konsumsi masyarakat telah berubah.

Dengan munculnya kelas menengah di China dan pendapatan yang lebih, konsumen sekarang menunjukkan preferensi untuk produk mewah dengan harga yang lebih tinggi.

Menurut laporan fiskal 2016 kuartal ketiga dari merek Korea Selatan LG Care, merek high-end seperti Whoo mencatat kenaikan 44% dalam penjualan. Penjualan YSL dan Giorgio Armani di bawah L'Oreal China meningkat signifikan masing-masing 40% dan 50% pada kuartal ketiga.

Tren ini akan meningkat. Banyak konsumen yang menggunakan smartphone mereka untuk online sehingga banyak pelanggan yang berbelanja kosmetik dan produk perawatan kulit melalui internet.

Menurut Shenzhen ASKCI Consulting Co Ltd, volume penjualan kosmetik secara online dan produk perawatan kulit mencapai 182,3 miliar yuan pada 2015 dan diperkirakan akan mencapai 548,2 miliar yuan pada 2020, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 24,6%.

Jason Yu, general manager dari perusahaan riset pasar Kantar Worldpanel China, konsumen banyak membeli produk perawatan kulit secara online dalam tiga tahun lalu, karena perbedaan harga secara online dan offline sebesar 30%.

"Kami telah memperhatikan konsumen bahwa mereka membeli produk kosmeti lebih banyak secara online pada 2016. Produk-produk yang memenuhi permintaan konsumen kelas menengah, seperti kosmetik, telah menunjukkan pertumbuhan yang kuat," ujar dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1181 seconds (0.1#10.140)