Rupiah Berakhir Terkapar Saat USD Kehilangan Momentum
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan akhir pekan hari ini ditutup terkapar menembus level Rp13.400/USD. Mata uang Garuda gagal memanfaatkan momentum pelemahan USD terhadap beberapa mata uang utama.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah hari ini berakhir di level Rp13.405/USD dengan pergerakan harian di kisaran Rp13.340-Rp13.405/USD. Posisi ini semakin buruk dibandingkan kemarin di level Rp13.379/USD dengan penurunan mencapai 26 poin.
Menurut data SINDOnews dari Limas, rupiah sore ini ada di level Rp13.395/USD dengan kecenderungan stagnan atau tidak berubah dibandingkan sebelumnya. Meski begitu rupiah terlihat masih tertekan mendekati kisaran level Rp13.400/USD dan belum beranjak.
Menurut data Bloomberg sore ini, rupiah berakhir di posisi Rp13.410/USD atau memburuk dibanding penutupan kemarin pada level Rp13.376/USD. Hari ini rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.357-Rp13.422/USD.
Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.382/USD. Posisi ini tenggelam cukup dalam dibanding posisi kemarin di level Rp13.376/USD.
Di sisi lain, seperti dilansir Reuters, Jumat (20/1/2017) USD melemah menjelang pelantikan Presiden AS Donald Trump serta pernyataan lanjutan Gubernur The Fed Janet Yellen dianggap menjadi hawkish. Tercatat indeks USD yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, jatuh 0,1%.
Sebagai informasi mata uang AS telah mengalami peningkatan terhadap mata uang utama lain sejak kemenangan Trump pada Pemilu AS, bulan November lalu. Namun USD mengalami kejatuhan hampir mencapai 2% sejauh ini pada Januari 2017 di tengah kekhawatiran rencana kebijakan proteksionis pemerintahan AS sehingga memberikan tekanan.
Indeks USD berkurang 0,1% berada pada level 101.08 di awal perdagangan Eropa lalu dan lebih rendah 0,2% selama sepekan. Sedangkan terhadap euro, melayang tepat di bawah level 1,07.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah hari ini berakhir di level Rp13.405/USD dengan pergerakan harian di kisaran Rp13.340-Rp13.405/USD. Posisi ini semakin buruk dibandingkan kemarin di level Rp13.379/USD dengan penurunan mencapai 26 poin.
Menurut data SINDOnews dari Limas, rupiah sore ini ada di level Rp13.395/USD dengan kecenderungan stagnan atau tidak berubah dibandingkan sebelumnya. Meski begitu rupiah terlihat masih tertekan mendekati kisaran level Rp13.400/USD dan belum beranjak.
Menurut data Bloomberg sore ini, rupiah berakhir di posisi Rp13.410/USD atau memburuk dibanding penutupan kemarin pada level Rp13.376/USD. Hari ini rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.357-Rp13.422/USD.
Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.382/USD. Posisi ini tenggelam cukup dalam dibanding posisi kemarin di level Rp13.376/USD.
Di sisi lain, seperti dilansir Reuters, Jumat (20/1/2017) USD melemah menjelang pelantikan Presiden AS Donald Trump serta pernyataan lanjutan Gubernur The Fed Janet Yellen dianggap menjadi hawkish. Tercatat indeks USD yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, jatuh 0,1%.
Sebagai informasi mata uang AS telah mengalami peningkatan terhadap mata uang utama lain sejak kemenangan Trump pada Pemilu AS, bulan November lalu. Namun USD mengalami kejatuhan hampir mencapai 2% sejauh ini pada Januari 2017 di tengah kekhawatiran rencana kebijakan proteksionis pemerintahan AS sehingga memberikan tekanan.
Indeks USD berkurang 0,1% berada pada level 101.08 di awal perdagangan Eropa lalu dan lebih rendah 0,2% selama sepekan. Sedangkan terhadap euro, melayang tepat di bawah level 1,07.
(akr)