4 Juta Masyarakat Mampu Nikmati Subsidi Listrik 450 VA
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan, golongan masyarakat mampu yang menikmati subsidi listrik ternyata tidak hanya ada di pelanggan listrik 900 volt ampere (VA). Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), setidaknya terdapat 4 juta masyarakat mampu yang menikmati subsidi listrik yang diberikan pemerintah untuk pelanggan 450 VA.
Awalnya, kata Suahasil, pemerintah meyakini bahwa pemberian subsidi yang tidak tepat sasaran hanya terjadi pada pelanggan listrik 900 VA. Sebab, banyak masyarakat mampu yang sejatinya tidak berhak mendapat subsidi justru menikmati subsidi yang diberikan untuk golongan pelanggan 900 VA.
"Ketika dilihat datanya, kita yakini yang 900 VA ini ada yang enggak eligible (berhak). Ada yang sebenarnya sudah mampu bahkan sangat mampu seperti apartemen ikut menikmati 900 VA. Itu harusnya enggak terima listrik subsidi," katanya di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Namun setelah ditelusuri lebih dalam, Suahasil menilai bahwa ada pula masyarakat mampu yang menggunakan listrik berdaya 450 VA. "Pernah dihitung oleh TNP2K dan pernah disampaikan sekitar 4 juta (masyarakat mampu yang pakai listrik 450 VA). Tapi ini belum diputuskan," imbuh dia.
Oleh karena itu, pemerintah berpikir bahwa masyarakat golongan mampu yang menggunakan listrik berdaya 450 VA harus mengalami penyesuaian tarif. Mereka yang mampu harus membayar dengan tarif yang keekonomian.
"Jadi kelompok masyarakat yang mampu jangan mengambil tarif subsidi. Ada banyak kelompok masyarakat yang wajarnya dapat subsidi, itu tetap dapat. Tapi kelompok masyarakat yang sudah mampu itu tetap membayar dengan tarif keekonomian," tuturnya.
Menurut Suahasil, wacana penyesuaian tarif listrik 450 VA untuk golongan mampu ini telah didiskusikan kepada Badan Anggaran (Banggar) DPR. Namun, sejauh ini belum ada keputusan apapun mengenai hal tersebut.
"Sudah didiskusikan kok di Banggar. Waktu pembahasan sudah dibahas cuma belum diputuskan. Dalam pembahasan DPR sudah dibicarakan, sekarang ESDM mengambil (keputusannya)," tandas dia.
Awalnya, kata Suahasil, pemerintah meyakini bahwa pemberian subsidi yang tidak tepat sasaran hanya terjadi pada pelanggan listrik 900 VA. Sebab, banyak masyarakat mampu yang sejatinya tidak berhak mendapat subsidi justru menikmati subsidi yang diberikan untuk golongan pelanggan 900 VA.
"Ketika dilihat datanya, kita yakini yang 900 VA ini ada yang enggak eligible (berhak). Ada yang sebenarnya sudah mampu bahkan sangat mampu seperti apartemen ikut menikmati 900 VA. Itu harusnya enggak terima listrik subsidi," katanya di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Namun setelah ditelusuri lebih dalam, Suahasil menilai bahwa ada pula masyarakat mampu yang menggunakan listrik berdaya 450 VA. "Pernah dihitung oleh TNP2K dan pernah disampaikan sekitar 4 juta (masyarakat mampu yang pakai listrik 450 VA). Tapi ini belum diputuskan," imbuh dia.
Oleh karena itu, pemerintah berpikir bahwa masyarakat golongan mampu yang menggunakan listrik berdaya 450 VA harus mengalami penyesuaian tarif. Mereka yang mampu harus membayar dengan tarif yang keekonomian.
"Jadi kelompok masyarakat yang mampu jangan mengambil tarif subsidi. Ada banyak kelompok masyarakat yang wajarnya dapat subsidi, itu tetap dapat. Tapi kelompok masyarakat yang sudah mampu itu tetap membayar dengan tarif keekonomian," tuturnya.
Menurut Suahasil, wacana penyesuaian tarif listrik 450 VA untuk golongan mampu ini telah didiskusikan kepada Badan Anggaran (Banggar) DPR. Namun, sejauh ini belum ada keputusan apapun mengenai hal tersebut.
"Sudah didiskusikan kok di Banggar. Waktu pembahasan sudah dibahas cuma belum diputuskan. Dalam pembahasan DPR sudah dibicarakan, sekarang ESDM mengambil (keputusannya)," tandas dia.
(ven)