Jisdor BI: Rupiah Terdepresiasi 7 Poin ke Rp13.347/USD
A
A
A
JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Kamis (26/1/2017) di indeks Bloomberg, dibuka naik 42 poin atau 0,31% ke Rp13.319/USD.
Sebelumnya, rupiah pada penutupan kemarin terperosok 39 poin atau 0,29% ke level Rp13.361 per USD. Kemarin mata uang NKRI diperdagangkan pada kisaran Rp13.326-Rp13.365 per dolar USD.
Data Yahoo Finance, Kamis ini, rupiah dibuka menguat 33 poin atau 0,25% ke level Rp13.323 per USD. Pada Rabu kemarin, rupiah ditutup melemah 26 poin atau 0,19% ke posisi Rp13.356 per USD. Dan kemarin rupiah bergerak di Rp13.294-Rp13.360/USD.
Sementara itu data SINDOnews yang bersumber dari Limas, Kamis (26/1), rupiah melemah 6 poin ke level Rp13.361 per USD. Sebelumnya di hari Rabu lalu, rupiah ditutup di level Rp13.355 per USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Kamis (26/1) ditetapkan sebesar Rp13.347, terdepresiasi 7 poin dari posisi Rp13.340 pada Rabu kemarin.
Minimnya sentimen positif untuk rupiah, membuat mata uang NKRI belum mampu mengambil keuntungan dari masih melemahnya mata uang George Washington.
Adapun indeks USD pada Kamis ini masih berada di posisi rendah, karena pasar mengkhawatirkan kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump yang memerintah membangun dinding perbatasan AS-Meksiko.
Mengutip dari Reuters, Kamis (26/1), indeks UD yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang utama turun 0,2% ke level 99,839 DXY, menjadi level terendah sejak 8 Desember 2016. Dolar yang melemah membuat saham AS melonjak dengan Dow Jones Industrial Average ditutup menembus lebel 20.000 untuk pertama kalinya.
"Di tengah keprihatinan atas proteksionisme Trump, korelasi antara hasil treasury AS membuat dolar lebih lemah," kata Junya Tanase, kepala strategi mata uang di JPMorgan Chase Bank.
Sebelumnya, rupiah pada penutupan kemarin terperosok 39 poin atau 0,29% ke level Rp13.361 per USD. Kemarin mata uang NKRI diperdagangkan pada kisaran Rp13.326-Rp13.365 per dolar USD.
Data Yahoo Finance, Kamis ini, rupiah dibuka menguat 33 poin atau 0,25% ke level Rp13.323 per USD. Pada Rabu kemarin, rupiah ditutup melemah 26 poin atau 0,19% ke posisi Rp13.356 per USD. Dan kemarin rupiah bergerak di Rp13.294-Rp13.360/USD.
Sementara itu data SINDOnews yang bersumber dari Limas, Kamis (26/1), rupiah melemah 6 poin ke level Rp13.361 per USD. Sebelumnya di hari Rabu lalu, rupiah ditutup di level Rp13.355 per USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Kamis (26/1) ditetapkan sebesar Rp13.347, terdepresiasi 7 poin dari posisi Rp13.340 pada Rabu kemarin.
Minimnya sentimen positif untuk rupiah, membuat mata uang NKRI belum mampu mengambil keuntungan dari masih melemahnya mata uang George Washington.
Adapun indeks USD pada Kamis ini masih berada di posisi rendah, karena pasar mengkhawatirkan kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump yang memerintah membangun dinding perbatasan AS-Meksiko.
Mengutip dari Reuters, Kamis (26/1), indeks UD yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang utama turun 0,2% ke level 99,839 DXY, menjadi level terendah sejak 8 Desember 2016. Dolar yang melemah membuat saham AS melonjak dengan Dow Jones Industrial Average ditutup menembus lebel 20.000 untuk pertama kalinya.
"Di tengah keprihatinan atas proteksionisme Trump, korelasi antara hasil treasury AS membuat dolar lebih lemah," kata Junya Tanase, kepala strategi mata uang di JPMorgan Chase Bank.
(ven)