Ekonomi Inggris Tumbuh 0,6% di Kuartal Keempat

Jum'at, 27 Januari 2017 - 13:51 WIB
Ekonomi Inggris Tumbuh 0,6% di Kuartal Keempat
Ekonomi Inggris Tumbuh 0,6% di Kuartal Keempat
A A A
LONDON - Penguatan sektor konsumen memberikan dorongan kuat untuk membantu perekonomian Inggris tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada akhir tahun lalu. Tercatat ekonomi Inggris tumbuh sebesar 0,6% dalam periode Oktober hingga Desember 2016, atau pada level yang sama seperti dua kuartal sebelumnya menurut perkiraan awal dari Kantor Statistik Nasional (Office for National Statistics/ONS).

Seperti dilansir BBC, Jumat (27/1/2017) angka tersebut menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi yang ditakuti seiring keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE) alias Brexit. Secara keseluruhan pada 2016, ekonomi tumbuh sebesar 2% atau turun dibandingkan pada 2015 lalu yakni di level 2,2%. "Belanja konsumen yang menguat mendukung perluasan sektor jasa," ucap statistik ONS Darren Morgan.

(Baca Juga: IMF Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Inggris)

Angka pertumbuhan kuartalan diyakini sedikit lebih baik dari perkiraan mayoritas ekonom pada level 0,5%. Sektor jasa menjadi dominan untuk memberikan efek sebesar tiga perempat dari perekonomian Inggris naik 0,8% per kuartal, dibantu oleh raihan positif pertumbuhan industri distribusi, hotel dan restoran. "Meskipun sektor manufaktur bangkit kembali dari pelemahan pada kuartal ketiga. Sektor konstruksi tetap tidak berubah," sambung ONS.

Penjualan industri ritel dan agen perjalanan (travel) juga memberikan dukungan ke pertumbuhan ekonomi Inggris, seperti disampaikan ONS. Data terbaru juga menunjukkan industri konstruksi tumbuh sebesar 0,1% dan pertanian bertambah 0,4% saat produksi sektor industri tidak mengalami perubahan. Penguatan data ekonomi yang ditunjukkan seakan menjadi sinyal bahwa kecemasan akan pelemahan ekonomi Inggris telah hilang atau sekadar tertunda.

"Sementara sektor pelayanan terus mendorong maju perekonomian pada akhir tahun lalu, output manufaktur juga membuat kontribusi positif meski kecil. Hal ini menyebabkan pertumbuhan berakhir dengan solid. Meski ada banyak tantangan yang diperkirakan bakal datang pada 2017," ucap Kepala Ekonom Manufaktur EEF Lee Hopley.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7310 seconds (0.1#10.140)