Indika Energy Gelar RUSPLB Ganti Komisaris Utama

Senin, 30 Januari 2017 - 23:35 WIB
Indika Energy Gelar RUSPLB Ganti Komisaris Utama
Indika Energy Gelar RUSPLB Ganti Komisaris Utama
A A A
JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda susunan Dewan Komisaris yang baru. Dalam RUPSLB, memutuskan Agus Lasmono menjabat sebagai Komisaris Utama setelah Wishnu Wardhana mengundurkan diri dari seluruh jabatan di Indika Energy dan anak perusahaan Grup Indika Energy.

Hal ini menegaskan komitmen Indika Energy terhadap tata kelola perusahaan yang baik yang jauh dari potensi benturan kepentingan pribadi setiap manajemen dan karyawan yang bekerja di dalamnya.

Merujuk pada pernyataan keterbukaan Indika Energy kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wishnu Wardhana telah mengundurkan diri sejak 7 Desember 2016. Wishnu melepaskan seluruh jabatan di holding company dan anak-anak perusahaan Grup Indika Energy dan tidak lagi terlibat dalam manajemen dan fungsi bisnis apa pun.

Komisaris Utama Indika Energy Agus Lasmono memastikan bahwa kinerja fungsi pengawasan yang dilakukan secara kolektif oleh seluruh anggota Dewan Komisaris tetap berjalan optimal, tidak terpengaruh oleh mundurnya Wishnu.

“Sesuai tata kelola perusahaan yang baik, peran pengawasan oleh Dewan Komisaris juga didukung oleh Komite Audit dan Good Corporate Governance, Komite Risiko dan Investasi, serta Komite Human Capital,” papar Agus yang merupakan pendiri dan pemilik mayoritas Indika Energy, dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Senin (30/1/2017).

Seperti diketahui, Wishnu belakangan ini menjadi manajer kampanye salah satu pasangan calon pada Pilkada DKI Jakarta. “Kegiatan Pak Wishnu di luar perusahaan dilakukan sepenuhnya dalam kapasitas pribadi. Keputusan beliau untuk mundur dari Indika Energy diperlukan untuk menepis mispersepsi yang mungkin saja terjadi,” ungkap Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid.

Arsjad menambahkan bahwa langkah Wishnu dan mantan karyawan lain dalam kegiatan politik sepenuhnya merupakan keputusan dan tanggung jawab pribadi serta sama sekali tidak merepresentasikan sikap perusahaan maupun pemegang saham.

Langkah Wishnu keluar dari Indika Energy sejalan dengan Rico Rustombi yang menjadi juru bicara salah satu pasangan calon pada Pilkada DKI Jakarta. “Pak Rico sudah mundur dan tidak lagi menjabat Direktur Utama PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk., yang merupakan anak perusaahaan Indika Energy, sejak September 2016,” ungkap Sekretaris Perusahaan Dian Paramita.

“Sebagai perusahaan terbuka, Indika Energy selalu menjaga netralitas dan sama sekali tidak terafiliasi dengan kepentingan politik tertentu. Kami memiliki Code of Conduct yang menjauhkan seluruh praktik bisnis kami dari potensi benturan kepentingan. Seluruh karyawan, terutama yang memegang jabatan manajemen, diharuskan bebas dari keterlibatan di politik praktis,” tambah Dian.

Dian juga menyampaikan bahwa kepemilikan Indika Energy dikuasai oleh PT Indika Mitra Energi (63,5%) yang dimiliki oleh Agus Lasmono (60%) dan Wiwoho Basuki beserta ketiga anaknya (40%). Wishnu hanya memegang saham yang jumlahnya sangat kecil yaitu 0,02% yang berasal dari employee stock allocation (ESA), sama seperti sejumlah manajemen lainnya yang sudah bekerja di Indika Energy saat perusahaan melakukan initial public offering (IPO) di bursa efek pada tahun 2008.

Dan pada 2017 ini, Indika Energy menatapnya dengan nada optimis. Dari sisi eksternal, meskipun masih volatil, tren kenaikan harga batubara sepanjang pertengahan hingga akhir tahun 2016 berdampak positif terhadap kinerja anak-anak perusahaan. “Saya optimistis dengan prospek harga batubara, paling tidak sampai dengan kuartal pertama 2017 sebagai akibat dari terbatasnya suplai,” ungkap Arsjad.

Di sisi internal, secara umum kinerja anak-anak perusahaan juga mulai meningkat. Utilisasi aset pertambangan batubara meningkat tajam pada tahun 2017 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Anak perusahaan Indika Energy yang bergerak di bidang rekayasa teknik dan EPC untuk industri minyak dan gas juga akan menangani proyek strategis nasional yaitu Tangguh LNG Train 3 yang berlokasi di Papua Barat.

Selain itu, proyek ekspansi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon dengan kapasitas 1x1000 MW, juga diharapkan segera mencapai financial close dan akan menjadi proyek 35.000 MW pertama yang menjadi kenyataan. “Ini adalah wujud kontribusi nyata Indika Energy untuk mendukung kesuksesan program pemerintah,” jelas Arsjad.

Arsjad juga menegaskan bahwa Indika Energy terus fokus pada kegiatan usahanya dengan melakukan investasi di berbagai proyek infrastruktur yang berkontribusi langsung pada penciptaan lapangan kerja dan suksesnya pembangunan nasional. Selain meningkatkan kinerja, seluruh anak perusahaan, fokus Indika Energy kedepan adalah menjaga stabilitas keuangan di tingkat induk dan anak perusahaan.

Indika Energy terus melakukan pemangkasan biaya, memperketat belanja modal, menjaga cadangan kas dan mengurangi beban utang. “Indika Energy siap melakukan turnaround dan mencatat kinerja positif di tahun 2017,” tambah Arsjad.

Berikut susunan Dewan Komisaris Indika Energy dalam RUPSLB 30 Januari 2017:
Agus Lasmono sebagai Komisaris Utama
Richard Bruce Ness sebagai Komisaris
Boyke W. Mukijat sebagai Komisaris independen
Muhamad Chatib Basri sebagai Komisaris Independen
Sedangkan sususan Direksi tidak mengalami perubahan
M. Arsjad Rasjid P.M. sebagai Direktur Utama
Azis Armand sebagai Direktur
Eddy Junaedy Danu sebagai Direktur Independen
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5025 seconds (0.1#10.140)